PEKANBARU- Berbagai cara dilakukan para sindikat kejahatan dalam melaksanakan aksinya. Salah satunya adalah dengan cara menghalalkan cara dalam meraup untung seperti meracuni makanan jajanan dilingkungan sekolah, dengan kandungan zat-zat berbahaya.

Dikota-kota besar seperti Pekanbaru, sudah banyak ditemukan bermacam-macam jenis makanan yang mengunakan zat berbahaya serta makanan anak-anak atau jajanan yang mengandung unsur pornografi, seperti jelly berbntuk alat vital dan alat kontrasepsi.

Guna mengantisipasi hal tersebut, beberapa sekolah saat ini sudah melakukan pengawasan terhadap pedagang seperti yang dilakukan Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 171 Pekanbaru Rahmat.

Kepada GoRiau.com, Rahmat mengatakan, pihaknya sudah jauh-jauh hari dilakukan pengawasan secara ketat terhadap pedagan jajanan sekitar sekolah.

"Kami selalu melakukan pengawasan terhadap jajanan makanan yang disajikan para pedagang sekitar lingkungan sekolah," ungkapnya, Selasa (26/01/2016).

Rahmat juga menjelaskan, dalam persoalan ini bukan hanya sekedar pengawasan saja, tapi apabila ditemukan hal yang mencurigakan dan setelah dites dilabotorium positif mengadung zat bahaya, maka pihaknya akan melaporkannya ke pihak berwenang, dalam hal ini  Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Wilayah Provinsi Riau.

Sementara itu, Ketua Lembaga Rehabilitasi Sosial Berbasis Masyarakat (RBM) Agus Supriyanto menjelaskan, saat ini dengan media makanan juga disalahgunakan oleh para pelaku narkoba. Selain masyarakat, pihak terkait juga diminta proaktif dalam melakukan pengawasan.

"Guna mencari oknum penyalahgunaan zat terlarang yang dimasukan dalam makanan jajanan anak sekolah, semua pihak lebih memperkuat pengawasan secara merata dan berkesinambungan," tukasnya.

Kendatipun demikian, RBM Napza Riau sangat mengutuk ulah oknum yang sengaja merusak generasi muda dengan cara memasuki zat terlarang dalam makanan.

"Mudah-mudaha harapan kita, hal semacam ini dapat dicegah secara dini dan tidak akan pernah lagi terjadi. Kami juga ikut serta dalam pengawasan yang mengacam generasi muda bangsa ini," pungkas Agus. ***