PEKANBARU – Polisi mengamankan rekaman video dari enam kamera pengawas (CCTv) yang ada di lokasi temuan mayat aparatur sipil negara (ASN) perempuan, FY (40) di basement DPRD Riau, Sabtu (10/9/2022). Rekaman CCTV ini disita untuk diselidiki lebih lanjut.

"Ada enam CCTV yang disita. Tim masih mendalami temuan CCTV di beberapa areal DPRD Riau," kata Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Andrie Setiawan di Pekanbaru, Minggu (11/9/2022).

Selain itu, polisi juga telah mengamankan seorang ASN laki-laki berinisial Fe yang berdinas di Setwan DPRD Riau. Ia diamankan untuk diperiksa lebih lanjut karena diduga memiliki hubungan dekat dengan korban.

"Saat ini sudah 12 saksi dimintai keterangan. Termasuk inisial F masih dimintai keterangan," ujarnya.

Andrie menyampaikan, status F saat ini masih saksi karena polisi masih membutuhkan beberapa bukti. F diamankan beberapa jam usai kejadian. Dia diperiksa secara maraton. Sejumlah keterangan saksi juga akan membantu polisi dalam mengusut kematian Fitria.

"F masih diperiksa sebagai saksi sejak kemarin," tegas Andrie.

Untuk diketahui, FY (40) ditemukan dengan leher tergantung dan hidung mengeluarkan darah di dalam mobil Terios silver yang terparkir di basement kantor DPRD Riau.

Sehari-harinya, FY merupakan ASN di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Riau. Sedangkan, Fe berdinas di Sekretariat DPRD Riau.

Mayat Ditemukan 2 Satpam DPRD Riau

FY (40) ditemukan tewas oleh 2 orang satpam di dalam mobil, Sabtu (10/9/2022) pukul 11.00 Wib di basement gedung DPRD Riau. Kondisinya mengenaskan saat ditemukan.

"Korban saat ditemukan menggunakan baju merah dan rok hitam. Kondisi korban hidung berdarah, duduk di kursi tengah mobil Daihatsu Terios silver," ucap Andrie.

Setelah dilakukan oleh tempat kejadian perkara (TKP) jasad wanita tersebut langsung dibawa ke RS Bhayangkara Polda Riau untuk dilakukan autopsi.

Lima Satpam Diperiksa Polisi

Lima orang satpam yang bertugas di Kantor DPRD Riau menjadi saksi atas temuan mayat korban. Kelimanya yakni EF (37), BFW (26), Ik (22), FA (29) dan Ri (39).

"Saksi yang pertama kali menemukan yakni satpam inisial EF dan BFW. Saat itu, keduanya melaksanakan patroli karena bertugas jaga pagi dan mengecek situasi areal Kantor DPRD Riau," kata Andrie.

Saat mengecek parkir basement, EF dan BFW melihat pintu mobil korban dalam keadaan terbuka. Keduanya tak menghiraukan kondisi mobil itu karena sudah tahu siapa pemiliknya dan tidak ada gelagat mencurigakan.

EF dan BFW lalu kembali ke Pos penjagaan depan. Selanjutnya pada pukul 11.00 Wib, EF mengajak Ik untuk kembali melakukan patroli, mereka melihat pintu mobil korban masih dalam keadaan terbuka.

"Lalu keduanya berinisiatif mendatangi mobil korban. Setelah dicek, mereka melihat korban telah meninggal dunia dalam keadaan leher terikat kain. Atas temuan tersebut EF langsung menghubungi Danrunya untuk memberitahukan kejadian itu. Kemudian dilaporkan ke kita," ucap Andrie. ***