PASERUTARA - Kebakaran menghanguskan lebih 100 hektare lahan gambut di Kelurahan Petung dan Desa Giripurwa, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur. Lebih sepekan ini, tim gabungan masih berjibaku di daerah yang akan menjadi ibu kota negara baru itu agar api benar-benar padam.

"Sampai kemarin, hari ke tujuh, perkiraan luas lahan gambut yang terbakar di Petung dan Desa Giripurwa kurang lebih 110 hektare," kara Kasubbid Logistik dan Peralatan BPBD kabupaten PPU Nurlaila, Senin (16/9).

Nurlaila menerangkan, sejak pagi tadi, BPBD bersama tim gabungan Pemkab PPU, TNI, Polri dan Manggala Agni, serta perusahaan, melakukan pendinginan di lokasi lahan gambut, dengan membagi tim menjadi 2 tim.

"Kami mulai dari jam 7 pagi tadi, menggunakan mesin alkon sampai 6 unit. Di antaranya, menyemprot (dengan air), memadamkan, mendinginkan dari titik awal penanganan," ujar Nurlaila.

Tidak hanya itu, tim gabungan juga menggunakan alat berat ekskavator, bertujuan untuk memblokade api dengan membuat saluran air sepanjang 200 meter, dari sekitar 2.000 meter yang direncanakan.

"Ekskavator dari Dinas PU PPU. Rencananya akan ditambah lagi ekskavatornya. Tapi kendalanya, karena di lokasi, adalah tekstur tanah lahan gambut," ungkap Nurlaila.

Masih dijelaskan Nurlaila, titik asap yang ditengarai dari bara api di bawah permukaan gambut, memang sudah berkurang. "Tapi kita lakukan pemadaman asap secara maksimal. Karena, masih banyak material yang mudah terbakar," tambahnya.

"Yang kita lakukan siang ini, tinggal mematikan asap di area lahan gambutnya, dengan melakukan pendinginan," pungkas Nurlaila.***