PEKANBARU - Bertindak cepat demi mencegah kerusakan lebih parah, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Riau melakukan pemeliharaan saluran beton dan turap pada ruas jalan Bengkalis - Ketam Putih, Kabupaten Bengkalis. Kabar ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas PUPR-PKPP Riau, M Arief Setiawan melalui Kepala UPT Jalan dan Jembatan Wilayah III, Eri Ikhsan pada Senin (31/7/2023).

"Ruas jalan Bengkalis - Ketam Putih merupakan salah satu ruas jalan provinsi Riau yang terletak diluar Pulau Sumatera, yaitu di Pulau Bengkalis, Kabupaten Bengkalis dengan panjang 30,040 Km," ujar Ikhsan. Ia menjelaskan bahwa jalan ini berawal dari Pelabuhan RoRo Kota Bengkalis menuju Pelabuhan Ketam Putih, pelabuhan penyebaran ke Pulau Padang, Kabupaten Kepulauan Meranti.

Ikhsan mengungkapkan bahwa ruas jalan ini sangat rawan terhadap kerusakan yang ditimbulkan oleh pasang surut air laut, seperti penggerusan atau tergenangnya bahu dan badan jalan. "Hasil survei kami menunjukkan sepanjang ruas jalan ini terdapat beberapa titik saluran beton yang sudah rusak, tidak tersambung dengan baik, serta beberapa titik jalan yang sudah tergerus air," ungkapnya.

Untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, pihak Dinas PUPR-PKPP Riau melakukan perbaikan, pembangunan saluran dan turap, serta penimbunan kembali bahu-bahu jalan yang telah tergerus oleh air. "Untuk pengerjaannya sudah hampir selesai. Kami berharap dengan ini, ketika terjadi pasang surut air laut atau hujan, air yang masuk bisa kembali lagi ke laut dengan mudah dan tidak tertahan di daratan, sehingga tidak terjadi gerusan atau genangan air di jalan atau di perumahan yang padat penduduk," imbuhnya.

Dengan jalan ini, dari Kota Bengkalis dapat terhubung ke Pulau Padang dan melalui ruas jalan provinsi di Pulau Padang akan kembali terhubung ke Pulau Tebing Tinggi, berakhir di Selat Panjang, ibu kota Kabupaten Kepulauan Meranti. "Tetapi itu harus melalui beberapa kali penyeberangan terlebih dahulu, dan baru bisa ditempuh oleh kendaraan roda 2 dan gerobak dengan menaiki kapal kecil (pompong) karena belum ada RoRo atau jembatan yang menghubungkannya," pungkas Ikhsan. ***