JAKARTA - Mapolsek Wonokromo, Surabaya diserang pada Sabtu (27/08/2019) sore. Atas peristiwa itu, polisi pun mengamankan pria berinisial IM beserta istri dan 3 orang anaknya.

Menanggapi insiden tersebut, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengingatkan Polri untuk lebih memperhatikan tingkat pengamanan pada markas komando (Mako).

"Perlu menjadi perhatian lebih dari Pimpinan Polri, agar menghimbau keseluruhan jajaran (soal, red) kesiap siagaan dan peningkatan pengamanan Mako," ujar Komisioner Kompolnas, Andrea H. Poeloengan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (17/8/2019).

Andrea menyampaikan duka cita yang mendalam atas penyerangan tersebut. Dia menilai aksi pelaku keji dan biadab, terlebih karena dilakukan ketika negara ini tengah merayakan HUT RI ke-74.

"Perbuatan keji dan biadab yang dilakukan kepada kedua Bhayangkara pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat serta penegak hukum di Polsek Wonokromo, Aiptu Agus anggota SPKT Polsek Wonokromo dan anggota piket reskrim Briptu Febian. Semoga keduanya dipulihkan kembali, dan keluarganya diberikan kesabaran dan ketabahan," imbuhnya.

Andrea meminta agar pendalaman informasi terhadap pelaku dilakukan lebih intensif. Hal ini agar dapat menemukan akar masalah dan mencari solusinya.

Polri juga diminta untuk mengantisipasi kemungkinan Hoax yang mungkin saja timbul sebagai dampak lanjutan dari insiden tersebut.

"Apakah kejadian ini bentuk dari Terorisme, saya belum bisa komentar, karena merupakan kewenangan dari Polri. Saya masih perlu keterangan resmi dari Polri tentang kelompok Terorisme yang seperti apa dan yang mana," lanjutnya.

Namun, Andrea menilai pelaku layak diberi hukuman mati atas aksinya tersebut.

"Jika ini dikatakan adalah kejahatan yang layak di tuntut hukuman mati, ya saya sependapat," katanya.***