BENGKALIS - Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang berkembang di dekat pemukiman. Masyarakat Kabupaten Bengkalis saat ini pun harus waspada, Demam Berdarah Dengue (DBD) sudah merenggut 4 nyawa.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis, Mohammad Sukri kepada GoRiau.com, Minggu (13/3/2016). Bulan Januari 272 orang terserang DBD, 3 orang meninggal di Kecamatan Mandau. Sementara di bulan Februari 148 orang terserang DBD dan 1 orang meninggal di Kecamatan Mandau.

"Jumlah yang terserang DBD tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu. Untuk itu, upaya fogging yang dilakukan pun harus diimbangi dengan kebersihan lingkungan oleh masyarakat," ujar Sukri.

Dijelaskannya, ketika nyamuk menggigit orang yang terinfeksi dengan virus dengue, maka virus akan memasuki nyamuk. Ketika nyamuk yang terinfeksi kemudian menggigit orang lain, virus memasuki aliran darah orang itu. Sehingga, DBD tidak menular dari orang ke orang.

"Banyak orang tidak mengalami tanda-tanda awal selama mengalami kasus demam berdarah ringan. Gejala biasanya dimulai 4-10 hari setelah Anda digigit oleh nyamuk yang terinfeksi," ulas Sukri.

Tanda dan gejala demam berdarah yang paling sering terjadi, ungkapnya, demam tinggi hingga 41 derajat celsius, sakit kepala, nyeri otot, tulang, nyeri sendi, nyeri atau rasa sakit di bola mata. Beberapa kasus, DBD juga memiliki gejala, yaitu ruam atau bintik merah pada kulit, mual dan muntah, perdarahan kecil dari gusi atau hidung walau jarang.

"Pola hidup bersih, untuk menjaga kita dari berkembangnya nyamuk demam berdarah. Masyarakat pun harus ingat dengan 3M, yaitu Menguras, Menimbun dan Menutup," tutupnya menjelaskan.***