SELATPANJANG - Masyarakat di Kabupaten Kepulauan Meranti diminta turut bersama dan berperan aktif mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti di lingkungannya masing-masing.

Ajakan tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kepulauan Meranti, drg Ruswita, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Muhammad Fahri SKM.

Kata Fahri, nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak pada musim hujan. Untuk mencegah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) akibat virus dengue yang dibawa nyamuk Aedes Aegypti, masyarakat diminta melaksanakan gerakan 3M plus, yaitu menguras, menutup, dan mengubur potensi sarang-sarang nyamuk aedes.

Menurutnya, 3M plus adalah tindakan yang dilakukan secara teratur untuk memberantas jentik dan menghindari gigitan nyamuk demam berdarah, dengan cara pertama menguras, yakni menguras tempat-tempat penampungan air, kedua, menutup yakni menutup rapat semua tempat penampungan air, ketiga, mengubur yakni mengubur semua barang-barang bekas di sekitar rumah yang dapat menampung air hujan.

Kemudian, Plus adalah tindakan memberantas jentik dan menghindari gigitan nyamuk. Membunuh jentik nyamuk demam berdarah di tempat air yang sulit dikuras dengan menaburkan bubuk Temephos (abate) atau Altosoid 2-3 bulan sekali dengan takaran 1 sendok makan 200 liter air.

"Agar terhindar dari penyakit demam berdarah, masyarakat harus efektif melakukan gerakan 3M plus ini," ungkap Fahri. ***