PEKANBARU - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Riau belum menunjukan penguatan harga. Di mana, harga sawit sering merosot dan tidak diimbangi dengan perbaikan harga yang sepadan.

Setelah naik sekitar Rp2,41 per kilogram pekan kemarin, harga sawit kembali mengalami penurunan tajam Rp19,83 per kilogram pada periode 29 Agustus ini. Artinya, setiap ada satu kali kenaikan akan dibalas dengan penurunan harga sekitar enam kali lipat pada pekan berikutnya.

Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau, Tengku Neni Mega Ayu mengatakan, bahwa harga TBS sawit dipengaruhi oleh tren minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dunia. Di mana, periode 29 Agustus - 4 September 2018 ini, harga CPO terpantau sebesar Rp6.728,40 dan harga kernel sebesar Rp5.763,00.

"Akibatnya pekan ini harga sawit turun Rp19,83 per kilogram," kata Tengku di Pekanbaru, Rabu (29/8/2018).

Ia menerangkan, bahwa penurunan harga TBS periode ini terutama disebabkan oleh masuknya data penjualan CPO dari Sinar Mas Group setelah dua minggu tidak melakukan penjualan. "Angka penjualan CPO Sinar Mas Group yang rendah berpengaruh besar terhadap rata-rata harga CPO," tuturnya.

Adapun penetapan harga TBS kelapa sawit di Riau selama periode 29 Agustus - 4 September 2018, sebagai berikut : kelapa sawit umur 3 tahun Rp1.137,24; kelapa sawit umur 4 tahun Rp1.269,17; kelapa sawit umur 5 tahun Rp1.357,79; kelapa sawit umur 6 tahun Rp1.398,42; kelapa sawit umur 7 tahun Rp1.451,59.

Selanjutnya, kelapa sawit umur 8 tahun Rp1.496,89; kelapa sawit umur 9 tahun Rp1.545,39; kelapa sawit umur 10 tahun-20 tahun Rp1.588,11; kelapa sawit umur 21 tahun Rp1.550,58.

Kemudian, kelapa sawit umur 22 tahun Rp1.512,45, kelapa sawit umur 23 tahun Rp1.474,92, kelapa sawit umur 24 tahun Rp1.459,79, dan kelapa sawit umur 25 tahun Rp1.399,26. ***