SELATPANJANG - Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Drs H. Said Hasyim, bertindak sebagai pembina upacara Senin pagi dilingkungan Pemkab Meranti, pada kesempatan itu tak bosan-bosannya Wabup mengintruksikan kepada seluruh OPD untuk fokus pada penuntasan masalah kemiskinan dan Stunting yang masih menghantui masyarakat Meranti, bertempat di halaman Kantor Bupati Meranti, Senin (27/1/2020).

Turut hadir dalam Upacara itu, Penjabat Sekdakab Meranti, Bambang Suprianto SE MM, Asisten I Setdakab Meranti Syamsuddin SH MH, Asisten II Sekdakab Meranti Drs. H. Asroruddin, Asisten III Sekdakab Meranti H. Rosdaner, Staf Ahli Bupati Yulian Norwis SEMM dan Jajaran Pejabat Eselon II lainnya, para pejabat Eselon III dan IV.

Mengawali sambutannya, Wakil Bupati Meranti H. Said Hasyim, meminta seluruh ASN untuk terus meningkatkan kinerja dan kerjasama antara satu dan yang lain. Karena hanya dengan kebersamaan sesulit apapun persoalan yang dihadapi akan dapat diselesaikan.

"Kita semua menyadari memiliki kemampuan yang terbatas tapi dengan kerjasama dan koordinasi yang baik antara satu dan yang lain akan membuat kita kuat dan mampu menuntaskan berbagai persoalan yang berat sekalipun," ujar Wabup.

Selanjutnya Wabup, mengulas permasalahan yang masih menghantui masyarakat khususnya yang tinggal di pelosok Desa dan sudut-sudut kampung, yakni kemiskinan yang menyebabkan mereka tidak berdaya, serta Stunting yang membuat anak-anak tumbuh tidak normal dan menjadi ancaman bagi pembangunan Meranti kedepan.

"Masih banyak masyarakat yang tinggal disudut-sudut kampung dalam keadaan miskin dan tidak berdaya, bahkan dalam keadaan sakit yang sangat membutuhkan perhatian, ini hendaknya menjadi tanggungjawab kita sebagai abdi negara untuk menyelesaikannya," ucap Wabup.

Hal itu menurutnya sesuai dengan sumpah dari ASN itu sendiri yang lebih mengedepankan kepentingan masyarakat diatas kepentingan pribadi ataupun kelompok.

"untuk itu mari kita gunakan tugas dan wewenang kita semaksimal mungkin untuk membantu masyarakat mewujudkan visi dan misi daerah," tambahnya.

Lebih jauh dikatakan Wabup, menurut fakta di lapangan secara fisik pembangunan di Meranti sudah banyak perubahan, namun kondisi masyarakat masih banyak yang harus dibenahi, khususnya dalam hal pengentasan kemiskinan dan Stunting.

Hal ini dibuktikan dari hasil survei yang menunjukan angka kemiskinan di Meranti masih cukup tinggi yakni 27 persen lebih, serta banyak anak SMP dan SMU yang tumbuh tidak sesuai standar kesehatan akibat kurangnya asupan protein dan gizi.

"Anak-anak kita sangat kurang meminum susu, mengkonsumsi daging dan ikan akibatnya mereka tumbuh tidak normal, kadar protein dalam tubuhnya sangat rendah," jelas Wabup.

Ada beberapa hal yang kemungkinan menjadi penyebab, yakni masyarakat di Meranti tidak terbiasa minum susu, makan daging atau mungkin disebabkan karena kemampuan membeli dari masyarakat yang sangat lemah.

"Padahal kita tinggal dilahan yang subur dan luas namun kita tidak bisa mengembangkan ternak sapi, tinggal di daerah penghasil ikan tapi ikan yang dimakan dan beredar dipasaran ikan beku. Begitu juga harga buah-buahan Nenas, Pisang sangat mahal karena harus dibawa dari luar daerah," papar Wabup.

Ditegaskan Wabup, hal itu harusnya tidak perlu terjadi jika semua ASN ditiap OPD/Dinas bisa bekerja serius dengan mengedepankan hati nurani.

"Kita punya Dinas dan Dana, saya minta kepada OPD yang menangani masalah ini dapat menangkap semua masalah yang terjadi dimasyarakat sehingga program yang berjalan sinergi dengan program Desa dan kebutuhan masyarakat," perintahnya.

Wabup tidak ingin Kepala OPD hanya bisa menyusun program dibelakang meja tanpa mengetahui secara jelas apa yang terjadi di lapangan. Karena Pemkab Meranti ditegaskannya tidak ingin masyarakat Meranti yang berada di negeri subur justru hidup miskin sampai menjadi buruh di negeri orang.

"Kita tidak ingin masyarakat Meranti yang yang tinggal di negeri subur justru menjadi buruh di negeri seberang dengan gaji yang kecil dan dikejar-kejar aparat keamanan,"ucap Wabup.

Akhir kata Wabup menegaskan sikap tegas dirinya menyikapi masalah di Meranti semata-mata didasari oleh tanggungjawab dirinya sebagai Wakil Kepala Daerah untuk memberikan pelayanan optimal dan menggesa kesejahteraan masyarakat. Iapun sangat berharap kepada masyarakat untuk menjaga kekompakan dan saling bantu-membantu bersama Pemda dalam menangani masyarakat yang dalam kesusahan atau tak berdaya. (rls)