PEKANBARU - Pandemi Covid-19 memberikan tantangan tersendiri bagi pembinaan olahraga prestasi atlet di Kota Pekanbaru. Dimana, pemerintah harus mengeluarkan kebijakan untuk membatasi kegiatan keolahragaan yang berpotensi menimbulkan kerumunan dan meningkatkan kasus penularan penyakit akibat virus Corona tersebut.

Akibatnya, para atlet yang sejatinya berperan untuk mengharumkan nama daerahnya dalam berbagai kejuaraan pun kesulitan untuk berlatih maksimal seperti biasa. Namun, hal ini tak membuat KONI Kota Pekanbaru sebagai organisasi pembina atlet menyerah dan 'angkat tangan' pasrah.

Ketua KONI Kota Pekanbaru Anis Murzil mengatakan, pihaknya justru melakukan inovasi untuk mengakali terbatasnya kegiatan keolahragaan ini. Diantaranya dengan meminta seluruh pelatih untuk menginstruksikan atlet binaannya berlatih mandiri di rumah, yang dipantau secara rutin.

"Kebijakan pemerintah yang mengatur pembatasan kegiatan keolahragaan, baik dalam bentuk latihan kelompok atau pun pengadaan kejuaraan dan turnamen, membuat kita berinovasi. Yakni dengan melakukan latihan mandiri, dan memanfaatkan waktu untuk menambah wawasan pelatih, orang tua dan atlet melalui diskusi-diskusi online (Webinar, red), dengan mengundang ahli-ahli sebagai pemateri sesuai topik pembahasannya," ujar Anis, Jumat (16/10/2020).

Menurut Anis, memang inovasi yang diambil oleh KONI Kota Pekanbaru belum dapat dipastikan apakah dapat menjaga prestasi atlet. Namun demikian, dengan inovasi ini, pihaknya berupaya untuk menjaga agar kebugaran atlet dapat terus terjaga hingga saatnya pertandingan.

"Kita belum bisa memprediksi apakah prestasi atlet menurun atau justru meningkat, karena memang belum ada turnamen atau kejuaraan yang bisa dijadikan acuan. Tetapi inovasi ini merupakan upaya kita untum tetap menjaga kualitas atlet," pungkasnya. ***