MEDAN - Potensi tanaman berbunga sangat tersebar luas di wilayah Provinsi Sumatera Utara. Potensi ini harus ditangkap pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Letjen TNI (Purn) H Edy Rahmayadi dan Drs H Musarajekshah M.Hum (Eramas) untuk dimanfaatkan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui budidaya lebah madu.

Hal ini dikemukakan Ketua Iptek Lebah Madu Provinsi Sumatera Utara Drs. M. Achir Lubis dalam keterangan kepada wartawan termasuk GoSumut.com di Sekolah Bina Bersaudara Simpang Titikuning Medan Johor, Minggu (23/9/2018).

Menurut Achir Lubis, dengan budidaya lebah madu, kesejahteraan masyarakat akan meningkat dari sisi ekonomi dan kesehatan. "Artinya madu yang diperoleh dari budidaya lebah bisa dijual. Harganya bervariasi mulai dari Rp 200 ribu sampai Rp 500 ribu per kilogram. Dan jika dikonsumsi oleh keluarga secara rutin, madu dapat menyehatkan tubuh," kata Lubis yang juga Ketua Yayasan Sekolah Bina Bersaudara dan Koordinator Kampus 5 Perguruan Tinggi Islam Al-Hikmah Titikuning Medan.

Lebih lanjut dikatakan Ketua Pusdiklat Iptek Lebah Madu Sertifikat Kwarnas Pramuka No.12/KA/II/90 ditandatangani Letjen TNI (Purn) Mashudi itu, madu merupakan obat yang diwahyukan Allah SWT sebagaimana termaktub dalam Al-Qur'an Surat An-Nahal ayat 68-69.

"Dan Tuhanmu mewahyukan kepada Lebah, buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu dan rumah-rumah yang dibuat manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan".

Dalam Hadis Nabi Muhammad Saw yang diriwayatkan Ibnu Majah juga disebutkan, hendaklah kamu menggunakan dua macam obat yakni membaca Al-Qur'an dan minum madu.

"Apa itu madu? Madu adalah zat cair yang rasanya manis yang dihasilkan oleh lebah berasal dari nectar bunga atau cairan lain yang berasal dari bagian tanaman yang dikumpulkan lebah, diubah dan diikat senyawa-senyawa tertentu dalam perut lebah yang kemudian disimpan dalam sarangnya sebagai makanan cadangan (stock)," terang Achir Lubis sembari menjelaskan, dari nectar itulah diketahui jenis rasa madu, ada rasa mangga, rambutan, durian, Kaliandra, karet, kopi, pisang, dan lain-lain.

Lebih jauh diterangkan penyuluh budidaya lebah madu ini tentang khasiat madu. Menurutnya, madu berkhasiat sebagai bahan konsumsi yang penuh gizi, mengandung vitamin A, B1, B2, mineral, asam organik dan lain-lain. Madu dapat mengobati penyakit lambung, paru-paru, jantung, mata, masuk angin, gatal, alergi, batuk, ginjal, tulang, saraf, diabetes, osteoporosis, lever, asma, kanker, insomnia, lemah stamina, kolesterol, darah tinggi/rendah, dll.

Tidak hanya madu yang berkhasiat, kata Achir Lubis, sengatan lebah juga sangat berkhasiat. Selain dapat mengobati varises, tumor dan memperlancar aliran darah, sengatan lebah juga dapat menyembuhkan HIV/AIDS.

Melihat besarnya khasiat dan manfaat lebah madu bagi manusia, kata Achir Lubis, sudah sewajarnya pasangan Gubsu-Wagubsu Eramas mengembangkan budidaya lebah madu ini bagi masyarakat luas sebagai jaring penguat ekonomi dan kesehatan yang notabene adalah bentuk kesejahteraan masyarakat Sumut yang bermartabat.

"Kalau tidak dimulai sekarang, kapan lagi?", imbuh Achir Lubis seraya menyatakan dirinya siap mendidik siapa saja yang ingin tahu cara membudidayakan lebah madu. Informasi lengkap dapat menghubungi 0617861588. ***