TUALANG - Volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Riau terus meningkat, terutama sampah plastik yang sulit didaur ulang oleh alam. Rata-rata mencapai 100 hingga 150 ton perhari.

"Sehingga jika ada pemulung yang datang ke mari untuk memilah sampah dan mencari sisa-sisa makanan untuk pakan ternak, tidak pernah kami larang. Asalkan masih warga Kabupaten Siak, masih kami izinkan masuk," kata Bambang selaku Kepala Kerja TPA di Kampung Perawang Barat kepada GoRiau.com, Kamis (11/6/2020) siang.

Bambang mengaku TPA tersebut sudah overload, tumpukan sampah kian hari makin menggunung. Selain volume sampah yang tinggi, TPA Tualang ini juga belum memiliki sistem pengelolaan sampah sesuai aturan undang-undang persampahan yang ditetapkan pemerintah sejak 2013.

"Seharusnya pengelolaannya secara tertutup atau ditimbun, tetapi sampai kini di TPA Tualang masih open dumping atau dibiarkan terbuka. Sementara dari 100 ton sampah yang masuk setiap harinya 60 persen adalah sampah anorganik didominasi sampah plastik. Sementara 40 persennya sampah organik," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, siang dengan panas yang terik Bupati Siak, Alfedri bersama Kepala Dinas PU Tarukim Siak Irving Kahar dan Kepala Balai Prasarana dan Pemukiman (BPP) wilayah Riau Kementrian PUPR Ichsanul Ihwan serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Siak, Syafrilenti berkunjung ke sana.

Tanpa menghiraukan aroma tidak sedap yang menyengat di hidung, Bupati Siak Alfedri yang juga Mantan Camat Tualang tetap melakukan diskusi di tengah lautan sampah busuk yang dikerumuni jutaan lalat serta belatung.

Menurut Alfedri, untuk mengatasi tumpukan sampah di TPA Tualang yang luasnya 10 hektar ini, perlu dibuatkan sistem sanitary landfill. Penggunaan sistem sanitary landfill pada TPA akan membuat kawasan di sekitar ramah lingkungan karena tidak tercemar dan bau dari timbunan sampah.

"Makanya tadi kita berharap Balai Prasarana dan Pemukiman (BPP) wilayah Riau Kementrian PUPR dapat membantu pembangunan area penimbunan sampah yang menggunakan sistem sanitary landfill untuk TPA Tualang," kata Bupati Siak didampingi Kadis Lingkungan Hidup dan Kepala Dinas PU Tarukim Siak.

Harapan Bupati Siak itu disambut baik oleh pihak Balai Prasarana dan Pemukiman wilayah Riau Kementerian PUPR.

GoRiau Pihak Balai Prasarana dan Pemu
Pihak Balai Prasarana dan Pemukiman Wilayah Riau meninjau lokasi yang akan dibangun landfill.
Kepala Balai Prasarana dan Pemukiman wilayah Riau, Ichwanul Ikhsan menyebutkan pembangunan area penimbunan sampah atau blok landfill merupakan bagian dari sistem sanitasi perkotaan seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan produksi sampah rumah tangga dari masyarakat.

"Dengan metode sanitary landfill, sampah dibuang dan ditumpuk di lokasi cekung, dipadatkan dan kemudian ditimbun dengan tanah sehingga tidak menimbulkan bau busuk dan dapat mencegah berkembangnya bibit penyakit," katanya.***