SELATPANJANG - Korban tabrakan kapal di perairan Selat Air Hitam, Kepulauan Meranti, Riau, akhirnya ditemukan. Jenazahnya dibawa ke RSUD Kepulauan Meranti.

Korban bernama Supri. Usianya 20 tahun. Pekerja salah satu kilang sagu daerah Penekat.

Mayat Supri pertama kali ditemukan Ferry Dumai Line 5.

Setelah melihat mayat, Kapten Dumai Line 5 Mislan langsung menghubungi Dedi Mardison anggota KSOP Selatpanjang yang kebetulan saat itu di lapangan.

Mendapat kabar penemuan mayat, tiga speedboat yaitu milik BNPB, KSOP, dan Polair bergegas ke TKP. Diikuti KAL Tedung Dishub, Koramil 02 Tebingtinggi, dan Basarnas.

Mayat Supri diangkat ke Speedboat BNPB. Dibantu langsung Kepala BPBD Kepulauan Meranti dan beberapa personil gabungan lainnya. Sekitar pukul 10.25 WIB.

Setelah itu, menggunakan speedboat BNPB itu, mayat Supri dibawa ke Pelabuhan Dorak Selatpanjang. Untuk kemudian dibawa ke kamar jenazag RSUD Kepulauan Meranti.

Hadir langsung di Pelabuhan Dorak, Plt Kepala KSOP Selatpanjang Soeharto, dan Kapolres Kepulauan Meranti AKBP La Ode Proyek SH.

Saat ditemukan di koordinat N01° 00. 095" E102° 37. 825", atau tepatnya 150 meter di depan Pos Polair Bantar. Mayat Supri tertelungkup. Masih menggunakan pakaian lengkap.

Bagian kepala sudah mulai digerogoti ikan dan hewan lautnya. Kulit kaki terlihat terkelupas. Banyak kepiting-kepiting kecil keluar dari baju Supri saat diangkat ke Speedboat.

Seprti diberitakan sebelumnya, kecelakaan laut terjadi di perairan dekat Desa Mekong, Kecamatan Tebingtinggi Barat, Kepulauan Meranti, Riau. Pompong pengangkut pekerja sagu itu pecah setelah diduga ditabrak kapal.

Kejadian nahas tersebut menimpa pekerja kilang sagu dari Penekat, Minggu (23/9/2018). Pompong yang ditumpangi 5 orang itu pecah lalu tenggelam. 4 dari 5 penumpang. Wirdati Ningsih (46), Hendra Wijaya (18), Sulastri (16), dan Pardi (30) berhasil diselamatkan. Sementara 1 orang lainnya, Supri (20) belum berhasil ditemukan.

Kata Kapolsek Tebingtinggi Barat, Bonardo Purba, penumpang pompong hendak ke Selatpanjang, mengantar temannya yang sudah tidak bekerja (PHK). Ketika pompong berada di perairan Selat Air Hitam dekat Desa Mekong, tiba-tiba bertabrakan dengan kapal besi. Pompong oleng lalu tenggelam.

"Belum diketahui identitas kapal besi tersebut. Korban berenang ke tepi menggunakan sisa-sisa pompong yang pecah," kata Bonardo Purba. ***