PEKANBARU, GORIAU.COM - Begitu banyak lokasi hiburan malam di Ibu Kota Provinsi Riau, Pekanbaru, yang 'berbau' maksiat. Parahnya, hampir seluruh sahamnya dimiliki oleh seorang mualaf berinisial DH. Bahkan tamunya dikabarkan mayoritas muslim.

"Menurut informasi yang kami ketahui, pemiliki sejumlah tempat hiburan malam diduga menyediakan ruang maksiat itu adalah seorang mualaf. Namun yang paling disayangkan, pengunjungnya rata-rata juga kalangan muslim," kata Ketua FPI Riau, Zulhusni Domo di Pekanbaru, Kamis (6/6/2013).

Dia mengatakan, FPI telah melakukan penelusuran ke sejumlah lokasi hiburan malam di Pekanbaru. Didapati, hampir semunya menyediakan ruang maksiat bahkan buka di malam-malam besar keagamaan termasuk di malam Isra Miraj.

Fenomena ini membuat organisasi Islam ini 'geram' dan mengancam akan melakukan aksi paksa guna menertibkan sejumlah tempat hiburan malam tersebut. Diindikasi, sejumlah tempat hiburan malam itu dijadikan 'arena' transaksi seks dan peredaran narkotika serta obat-obatan terlarang (narkoba).

Semisal XP Club yang merupakan tepat hiburan malam terbesar di Kota Pekanbaru, terletak di Jalan Sudirman. Unit usaha ini menyediakan hiburan musik serta para penari striptis dan ruang-ruang berkaraoke yang super mewah.

Lokasi ini disebut-sebut sebagai tempat peredaran narkoba setelah aparat Kepolisian Resort Kota Pekanbaru, beberapa waktu lalu, berhasil menangkap Ag (43) seorang pengedar sabu-sabu dan pil ekstasi akhir Mei 2013.

Pelaku mengedarkan barang haram itu sejak lama di XP Club dengan keuntungan berlipat ganda. Bahkan berbagai transasi narkoba di tempat hiburan malam ini diduga kerap memanfaatkan jasa karywan di sana sebagai kurir.(fzr)