PEKANBARU, GORIAU.COM - Kebakaran yang melanda lahan dan hutan di Riau juga menghanguskan kawasan konservasi satwa Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Riau menyatakan satelit pemantau cuaca dan panas bumi (NOAA/National Oceanic and Atmospheric Administration) mendeteksi sebanyak lima titik kebakaran di kawasan tersebut.

"Untuk memastikannya, kami telah menerjunkan tim ke lokasi TNTN," kata Kepala Seksi Penanggulangan Kebakaran Hutan Bidang Perlindungan Hutan pada Dinas Kehutanan Provinsi Riau, Rahidi di Pekanbaru, Jumat (21/6/2013).

Menurut data Dishut Riau yang merupakan hasil monitoring satelit NOAA 18 pada Selasa (18/6), titik panas di TNTN yang diindikasi sebagai peristiwa kebakaran lahan tersebut tersebar di beberapa kawasan. Satu di antaranya terdeteksi berada di Desa Kesuma, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan.

Sementara itu, empat lainnya berada pada kawasan konservasi sekitar Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan.

TNTN merupakan kawasan perlindungan flora dan fauna langka yang terletak di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Sampai saat ini di lokasi tersebut masih marak perambah dengan cara melakukan pembakaran lahan.

Sebelumnya, organisasi pecinta lingkungan World Wildlife Fund (WWF) pada 2011 menemukan sekitar 21.457 hektare (ha) dari total luas 83.068 ha kawasan TNTN sudah dirambah, hingga kini menjelma jadi kebun kelapa sawit serta perkebunan karet.

Luas tersebut merupakan hasil monitoring WWF bersama Balai TNTN di kawasan yang membentang di Kabupaten Pelalawan dan sebagian wilayah Kabupaten Indragiri Hulu. Berdasarkan hasil monitoring, kawasan TNTN yang menjelma jadi kebun kelapa sawit mencapai 15.714 ha, sedangkan yang menjadi kebun karet 328 ha. ***