BANGKINANG - Seorang guru ngaji sekaligus Imam Masjid di Desa Lubuk Sakat, Kecamatan Perhentian Raja, Kabupaten Kampar, Riau yang mengalami penyakit tumor usus ganas mendapatkan perhatian dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar.

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kampar, Dedi Samhudi mengaku kepada Wartawan, Minggu (16/6/2019) pihaknya telah melihat keadaan korban atas nama Anton Putra (35) tahun.

Sebelumnya Anton berobat di Rumah Sakit Awal Bross Pekanbaru, namun dirinya tidak bisa diterima oleh rumah sakit tersebut karena menggunakan BPJS. Dan juga ingin berobat di Rumah Sakit Awal Bross ini, Anton harus mengeluarkan biaya 35 juta rupiah.

Sementara di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad tempat ia pertama kali berobat, tidak menyediakan alat radiologi tersebut.

"Kita sudah cek lansung terhadap kondisi pasien. Dan begitu juga terhadap BPJS pasien ada serta aktif," ujarnya.

Dedi menjelaskan bahwa pria yang mengelami penyakit yang cukup serius ini menggunakan BPJS Mandiri, inilah penyebab tidak bisa digunakan di rumah sakit swasta.

"Pasien menggunakan BPJS Mandiri, kita sedang memproses peralihan BPJS-nya dari mandiri ke program integrasi. Sehingga nanti bisa membantu biaya pengobatan di luar biaya BPJS," terangnya. ***