PEKANBARU - Politisi senior Golkar, Masnur menyarankan kepada Partai Golkar untuk konsisten menerapkan aturan partai, demi menyelematkan partai untuk dalam jangka waktu dua, tiga atau empat tahun mendatang.

Diakui Mantan Anggota DPRD Riau dua periode ini, kekalahan Golkar di Pilkada Serentak Riau memang sangat melukai hatinya sebagai kader Golkar yang sudah hampir 30 tahun membesarkan pohon beringin di Riau.

Pasalnya, dari 9 Pilkada Serentak, hanya ada 2 daerah yang dimenangkan oleh Golkar, yakni Indragiri Hulu dan Kuantan Singingi. Sementara 7 daerah lagi mengalami kekalahan. 

"Selama ini Riau menjadi kantong Golkar, saya jujur sedih melihat ini," ujar pria yang biasa disapa Ocu Masnur ini kepada GoRiau.com, Senin (14/12/2020).

Masnur sepakat dengan pendapat Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Golkar Riau, Zulfan Heri yang menyebut bahwa ada penyakit menahun di kepengurusan DPD II Golkar kabupaten kota. Persoalan ini, menurut Masnur sudah sangat diketahui oleh DPD I Golkar Riau.

"Dalam aturan mainnya itu, kesuksesan partai di Pilkada itu kan yang utama adalah konsolidasi. Konsolidasi itu menyamakan pendapat kader, ini yang membuat kader solid dan kompak, tapi ini tidak putus sama DPD I, makanya pecahlah di bawah," jelas Masnur.

Perpecahan ini, menurut Masnur, merupakan akibat dari tidak konsistennya Golkar dalam menerapkan aturan partai. Makanya, mulai dari sekarang Golkar harus bisa konsisten supaya marwah partai bisa tetap berdiri.

"Kalau ada calon kepala daerah di Golkar yang sudah keluar dari Golkar. Dia tidak perlu dipanggil kalau menang, terus diterima lagi, ini membuat kader yang bertungkus lumus mengikuti intruksi partai akan kecewa," tuturnya.

Golkar, lanjutnya, harus bisa menciptakan kader militan. Sebab, Golkar adalah partai kader dan partai harus betul-betul memperjuangkan kadernya. Jangan malah mengecewakan kader yang sudah bertungkus lumus.

Masnur sepakat jika Pilkada ini hanya 'antara' saja, karena pertarungan partai yang sesungguhnya adalah di Pemilihan Legislatif (Pileg), dimana Golkar harus menguasai kursi parlemen di berbagi tingkatan.

"Ini akan berpengaruh ke tahun-tahun berikutnya, tapi ini masih ada hari, mari kita konsolidasi dan evaluasi sehingga Golkar bisa bangkit, saya juga minta teman-teman untuk jangan tertutup dengan kritik, karena kritik adalah bahan diskusi untuk membangun Golkar kedepannya," tutupnya.***