SIAK - Menyadari tingginya nilai ekonomis madu lebah kelulut, mendorong Juanda dan Candra, warga Desa Sungai Apit, Kabupaten Siak, beternak lebah kelulut.

Berkat binaan dari PT RAPP (Riau Andalan Pulp and Paper), peternakan lebah kelulut yang diusahakan Juanda dan Candra berjalan sukses, sehingga mampu meningkatkan tarap perekonomian mereka.

Juanda dan Candra ingin orang lain juga bisa sukses beternak lebah kelulut, karena itu mereka dengan senang hati menularkan ilmunya kepada warga Desa Gunung Melintang, Kecamatan Kuantan Hilir dan Desa Rambahan, Kecamatan Logas Tanah Darat, Kuantan Singingi.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/21112019/1ajpg-8501.jpg

Kepala Desa Rambahan Ali Nasri, SPd, mengatakan, salah satu motivasi warga dua desa ini belajar beternak lebah kelulut adalah untuk meningkatkan penghasilannya. Dengan beternak lebah kelulut, nantinya warga tidak lagi hanya mengandalkan penghasilan dari karet dan kelapa sawit. 

''Madu sudah kami konsumsi sejak nenek moyang, ada madu dari lebah pohon sialang dan lebah kelulut. Tapi, kami belum tahu bagaimana membudidayakan lebah kelulut ini. Orang dari  TNTN (Taman Nasional Teso Nilo) mengarahkan kami ke mitra bina PT RAPP (Riau Andalan Pulp and Paper), Pak Juanda dan Candra,'' tuturnya, Jumat (25/10/2019).

Senada dengan Ali, Hamza Harianto, Kepala Desa Gunung Melintang, ingin warganya bisa beternak lebah kelulut, sehingga bisa menjual madunya.

Dia ingin warganya juga bisa sukses seperti Juanda dan Candra.

''Supaya ada komoditi lain yang dikembangkan, sehingga ada pilihan mata pencaharian baru warga kami,'' ujar kepala desa yang memimpin 330 KK ini.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/21112019/2ajpg-8500.jpg

Camat Sungai Apit Wahyudi, SSTP, mengaku sangat bangga karena daerahnya menjadi tempat belajar bagi warga dari kabupaten lain. Hal ini membuktikan bahwa lebah kelulut sudah menjadi komoditi unggul di desanya.

''Ini juga berkat peran dari pemerintah Kabupaten Siak dan RAPP yang memberikan dukungan kepada warga kami. Saat ini sudah banyak warga yang mulai beternak lebah kelulut. Semoga bisa menginspirasi pihak lain,'' tuturnya.

Studi banding ini merupakan inisiasi dari pihak Balai TNTN. Kepala Sesi TNTN Wilayah II Baserah, Ibram Eddy Chandra berkomitmen mengembangkan madu dari lebah kelulut pada dua desa ini. Lewat internet, ia mencari terkait informasi madu kelulut. 

''Saya menemukan RAPP telah membina petani kelulut di Kampung Lalang, Siak. Kemudian saya berkomunikasi dengan pihak RAPP yang ada di estate Baserah untuk mengarahkan kami ke Pak Juanda dan Candra,'' tuturnya. adv