PEKANBARU - Sistem zonasi setiap Penerima Peserta Didik Baru (PPDB) di Pekanbaru selalu dikeluhkan wali murid ataupun calon peserta didik baru.

Pasalnya jumlah sekolah dan kapasitas sekolah yang tersedia tidak mencukupi untuk menampung seluruh calon peserta didik baru, selain itu karena jarak dari rumah dan sekolah yang jauh juga menjadi kendala karena tidak masuk kedalam zonasi.

"Karena memang ini sudah masuk tahun ke empat memakai sistem zonasi, dan terdapat keluhan - keluhan dari masyarakat. Terutama kalangan menengah kebawah yang tidak mampu mereka untuk memasukkan (anak) ke sekolah swasta," kata anggota Komisi III DPRD Pekanbaru, Irman Sasrianto, Ahad (28/11/2021).

Politisi PAN ini juga meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru untuk terus melakukan perbaikan dan evaluasi penerapan sistem zonasi ini.

Yang mana selain permasalahan ini timbul di setiap tahunnya, daya tampung dan jumlah sekolah yang masih kurang memadai membuat banyak masyarakat dihadapkan pada pilihan yang sulit dengan terpaksa memasukkan anaknya ke sekolah swasta.

"Anggaran tidak pernah cukup, tapi kita meminta upaya dan usaha dari dinas terkait mencari solusi dari keterbatasan dana. Dengan dana APBN atau dana pusat, yang banyak dilakukan Daerah-daerah lain jadi tidak ada salahnya kita juga mengikuti cara tersebut," terangnya.

Irman membeberkan Komisi III DPRD Pekanbaru sudah pernah mengajukan pembangunan SMP di Kecamatan Rumbai, Kelurahan Meranti Pandakn melalui APBD 2021 lalu.

"Di situ sangat mendesak dan membutuhkan sekali, karena banyak anak warga yang ketika tamat SD, karena tidak adanya SMP di sana dan sistem zonasi membuat mereka banyak yang harus memilih sekolah swasta," jelas Irman.

Terakhir Irman menegaskan agar Pemko Pekanbaru kembali memperhatikan sistem zonasi ini, dia berharap tidak ada warga yang kurang mampu harus putus sekolah karena tidak memiliki biaya untuk melanjutkan sekolah di swasta.

"Kita tak mau lagi ada siswa kurang mampu dekat sekolah, tapi dia tak bisa sekolah itu. Ini kan salah, sudah lah dia miskin pergi sekolah jauh. Tentu ini menambah susah, tutupnya. ***