PEKANBARU, GORIAU.COM - Meski prestasi cabang sepaktakraw Riau terbilang meningkat sepanjang tahun ini, namun masih ada sesuatu hal yang menghantui Florenchia cs menghadapi iven-iven besar ke depan, yakni kegagalan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII 2012 lalu.

Cabang sepaktakraw yang masuk dalam daftar olahraga andalan Riau pada iven empat tahunan tersebut ternyata gagal menyumbangkan medali emas untuk Kontingen Bumi Lancang Kuning. Untuk itu, jajaran pengurus tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama pada PON berikutnya.

Tim sepaktakraw Riau harus puas hanya dengan raihan medali perak dan cukup membuat mereka terpukul karena tidak bisa mempertahankan hasil positif yang pernah mereka raih sebelumnya. Pembinaan ke depan diharapkan bisa lebih ditingkatkan lagi.

"Kita tidak ingin gagal lagi pada PON mendatang," kata Sekretaris Umum Pengprov Persatuan Sepaktakraw Indonesia (PSTI) Riau, Yusmedi kepada GoRiau.com, Rabu (18/12/2013) saat ditemui di Sekretariat KONI Riau, Jalan Gajah, Pekanbaru, Riau.

Namun tentu saja sepaktakraw Riau harus berjibaku meningkatkan diri jelang pelaksanaan PON XIX di Jawa Barat pada 2016 mendatang. Karena sebagai tamu, Riau bersama daerah lainnya wajib menjalani kualifikasi untuk lolos ke ajang multiiven paling bergengsi di tanah air tersebut.

"Kita wajib lolos Porwil pada 2015 mendatang. Untuk itu, semua harus kita mulai pada tahun depan, mencari bibit-bibit atlet yang berpotensi dan terus mengembangkan kualitas atlet-atlet yang telah berprestasi," sambung Yusmedi.

Terdata ada dua kejuaraan yang diikuti Riau dengan prestasi yang meningkat, diantaranya Kartini Cup dan Kejurnas Sepaktakraw di Medan, Sumatera Riau, dimana Riau berhasil keluar sebagai juara.

Pembinaan dan perekrutan atlet yang akan dilakukan Pengprov PSTI Riau melibatkan program berjenjang, mulai dari Pekan Olahraga Provinsi (Porda) VIII di Inhu, September 2014, Kejurnas, hingga Porwil 2015 mendatang. "Jadi syarat utama untuk ke PON dimana kita harus melewati Popwil terlebih dahulu," sambung Yusmedi.(tri)