INDONESIA sudah menjadi salah satu negara yang paling cepat penyebaran Virus Corona. Belum banyak pengetahuan tentang wabah virus corona menjadi salah penyebab penyebaran yang ekstrem di ratusan negara di dunia. Sedikit kabar baiknya adalah virus corona bisa dihancurkan oleh sabun dengan pencucian tangan selama 20 detik.

Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa virus corona bisa bertahan di udara selama beberapa waktu, bergantung pada panas dan kelembabannya. Selain itu, virus tersebut juga bisa bertahan selama satu hari di permukaan kertas karton serta dua hingga tiga hari pada permukaan baja dan plastik. Namun, masih sangat banyak informasi yang belum jelas soal virus yang bermula di Kota Wuhan, provinsi Hubei, China itu. Perlu diketahui bahwa virus corona atau SARS-CoV-2 bukanlah flu. Virus corona menyebabkan penyakit dengan gejala yang berbeda, menyebar dan membunuh lebih mudah serta berasal dari keluarga virus yang sama sekali berbeda dengan penyebab flu biasa.

Tenaga Medis Pahlawan Insan

Disaat wabah virus seperti ini, tenaga kesehatan adalah pahlawan di garis depan. Setiap hari, kerja keras, tidak kenal lelah dan tidak akan pernah mungkin santai, karena itu, pantas kita berikan apresiasi kepada kementrian kesehatan. Ibarat perang, dokter, perawat, tenaga non medis yang bekerja di fasilitas kesehatan segala tingkatan, kini menjadi yang terdepan melawan Covid-19.

Dengan alat pelindung diri yang minim dan karakter virus yang masih tak dikenali, tenaga kesehatan tak ada pilihan, selain tetap berhadapan dengan pasien. Para dokter, perawat, dan kolega, dengan perlengkapan seadanya gagah berani melawan virus ini tanpa jeda. Mereka mengorbankan jiwa dan raga serta meninggalkan keluarga untuk mengobati pasien terpapar virus.

Dilansir covid19.go.id, Ketua Tim Perawatan Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kapten Fitdy Eka mengungkapkan rasa rindu untuk pulang yang sebagian besar dialami oleh para perawat, dokter dan tenaga medis lainnya selama menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19, sehingga mereka meminta masyarakat menaati protokol kesehatan agar wabah segera selesai.

“Rekan-rekan kami juga ingin pulang ketemu keluarga, anak istri, orang tua. Pergerakan kami dibatasi, kami menyesuaikan. Anda agar tetap di rumah, kami bekerja biar kita putus rantai penularan Covid-19,” kata Kapt Fitdy Eka saat membagikan kisahnya di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu (26/4/2020).

Dia mengatakan bagi tenaga kesehatan (nakes) yang mengurusi pasien Covid-19 seperti dokter, perawat, analis dan tenaga kesehatan (nakes) lainnya memiliki prosedur pembatasan interaksi langsung dengan keluarga untuk alasan mengurangi risiko penularan.

Dengan segala kekurangan yang ada di dunia medis kita, para medis masih berusaha untuk merawat pasien positif corona sekuat-kuatnya, sehormat-hormatnya. Sampai merelakan tidak pulang dan tidak bertemu dengan keluarganya berbulan - bulan.

Masyarakat saling membantu sesama insan

Manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Kita tidak pernah tahu kapan kesulitan akan kita alami atau orang lain mengalaminya. Tetapi, pasti setiap orang akan melalui jalan yang sulit, sehingga membutuhkan bantuan atau pertolongan dari orang lain. Setiap orang akan dihadapkan dengan persoalan yang tidak mampu dihadapinya sendiri tanpa melibatkan orang lain untuk membantunya. Karena itu, kita mesti hidup saling membantu dan menolong.

Dengan adanya wabah Covid-19 ini perlu dilahirkan rasa saling bantu sesama dan menimbul rasa motivasi di balik kesediaan membantu yang berbeda-beda, dan alasan mengapa orang meluangan waktu, energi, informasi atau uang bagi orang lain bisa sangat beragam. Tetapi pada intinya semua orang yang ingin membantu sesama insan ini pastinya agar tidak berlarut - larut dalam wabah pandemi Covid-19 ini. Dan sekecil apapun bantuan dari masyarakat karena ingin membantu pemerintah dan tim medis yang sudah bekerja.dan ingin menyelamatkan semua manusia di bumi ini karena semua bisa menjadi pahlawan di tengah corona saat ini.

Peran media dalam memberikan informasi Covid -19

Mantan Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo, mengatakan, media massa harus menjadi sumber informasi terpercaya bagi masyarakat dan saat menyikapi banyaknya hoaks yang marak di tengah wabah virus korona atau Covid-19 merebak maka media massa harus menjadi semacam clearing house (rumah penjernih).

Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mencatat 385 hoaks terkait virus Corona dan sudah dicabut, seperti yang terjadi pada kasus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) kemarin yang merasa pernyataannya dipelintir media. Lebih lanjut, salah satu pendiri Aliansi Jurnalis Independen ini mengatakan bahwa media massa juga bisa digunakan untuk mengedukasi masyarakat terkait kebijakan pemerintah dalam mengatasi pandemi Corona ini. Yosep juga mengatakan, media massa dalam menjelaskan ini harus didukung dengan keterbukaan berbagai pihak dalam memberikan data dan informasi yang benar dan terkonfirmasi, bukan data-data yang tidak valid dan terkesan disembunyikan. Ia mengungkapkan, sebenarnya media massa bisa didorong untuk menyampaikan informasi yang positif kepada masyarakat, asal pemerintah juga mau terbuka soal informasi sebenarnya.

Masyarakat hanya bisa mengikuti dan mendapatkan perkembangan virus corona-19 selain di televisi, tentunya juga akan mendapatkan informasi di media massa, maka dari itu media harus memberikan informasi yang positif dan fakta karena apabila banyak media yang menyebarkan hoax itu akan berpengaruh juga ke imun tubuh manusia karena bisa termakan oleh informasi yang negatif dan berdampak ke pola pikir seseorang dan mengakibatkan banyak orang menjadi panik. Kebijakan media dalam memutuskan berita yang layak dipublikasikan juga berkontribusi membentuk perbincangan publik. Media dapat mengarahkan terhadap hal-hal apa saja yang sepatutnya menjadi perhatian bersama.

Dalam kasus Covid-19 ini, peran media sangat krusial untuk terus menekan pemerintah melakukan upaya-upaya optimal dalam deteksi. Membaca berita atas perkembangan perebakan virus Corona, tampaknya hal ini jangan diabaikan, selain kita harus lebih hati – hati ada baiknya turut membantu pemerintah agar dapat mengatasinya, selain memberikan informasi kepada masyarakat minimal mencari cara dalam pencegahan, Selalu andalkan kementrian kesehatan untuk perkembangan corona.

Semangat melawan Corona

Merebaknya virus corona di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia, saatnya semua bangkit sebagai pejuang dan patriot bangsa maju ke medan “perang” untuk melawan virus Corona. Jangan panik apalagi takut. Mari kita munculkan semangat juang, agar virus Corona segera menepi dan orang – orang bisa beraktifitas seperti biasnya. Bentuk semangat yang kita tunjukkan untuk melawan virus Corona ini dengan berempati dengan kondisi di Indosnesia, lalui masa sulit bersama, jaga jarak, dan ikuti aturan - aturan pemerintah, agar corona cepat bisa di atasi.

Semua bisa menjadi pahlawan di tengah corona, kaum rebahan juga dapat berkontribusi dalam melawan corona ini. Cara-caranya sungguh sederhana. Tidak membuat keramaian, berdiam diri di rumah, mencuci tangan, dan jaga kebersihan. Anggap saja ini adalah selemah-lemah ikhtiar yang dapat kita lakukan. Anda sudah menjadi salah satu prajurit yang berkontribusi besar dalam perang melawan corona ini.

Jika semua hal tersebut telah dilakukan, tugas terakhir yang sangat amat penting adalah melayangkan segala doa-doa baik kepada sang pemilik semesta dengan harapan bencana pandemi corona ini segera berlalu. Kita semua ingin kondisi ini segera berakhir. Maka dari itu, lakukanlah hal-hal yang perlu dilakukan. Jauhi hal-hal yang memang sudah selayaknya dijauhi. Semoga bumi ini cepat sembuh dan semua masyarakat agar kita bersatu menjalankan himbauan dari pemerintah, karena ini kerja kita bersama untuk penanggulangan virus ini dan kita bisa kembali beraktivitas seperti biasa kembali.

Tetap Menjaga Kesehatan Imun Tubuh

Untuk melindungi diri dari paparan virus corona, masyarakat dunia telah banyak menjalankan langkah pencegahan yang utama. Sebut saja, dengan berdiam diri di rumah, menjaga jarak dari orang lain, hingga rajin mencuci tangan. Selain langkah pencegahan utama ini, satu hal lagi yang krusial untuk dilakukan adalah menjaga sistem imun atau daya tahan tubuh agar tetap sehat.

Penting untuk menjadi catatan bahwa belum ada vaksin untuk mencegah Covid-19. Mengukur imun sehat atau tidak pun tentu sulit dilakukan. Yang terpenting, Anda harus menghindari paparan virus tersebut, serta menjaga imun tubuh tetap sehat dan fit. Contohnya saja menjaga imun tubuh tetap sehat melawan corona dengan melakukan mengatur jadwal tidur yang cukup, ,konsumsi makanan sehat, konsumsi multivitamin, olahraga dirumah, kendalikan stres, berhenti merokok, alokasikan waktu untuk berjemur di bawah sinar matahari, dan jauhi lemak jahat. Cara utama untuk menghindari virus corona adalah dengan menghindari paparan virus tersebut, seperti berdiam diri di rumah dan mencuci tangan sesering mungkin. Selama menjalankan #SehatDiRumah ini, Anda juga bisa memperkuat benteng sistem imun agar tetap sehat dan tak mudah sakit. ***

* Penulis adalah Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Riau.