JAKARTA - Manajemen Hotel Alexis mewajibkan bagi pengunjungnya untuk menutup kamera ponsel dengan stiker jika ingin menuju ke 'surga dunia' di lantai tujuh.

Salah satu staf Alexis yang enggan disebutkan namanya mengakui soal adanya kebijakan tersebut.

"Tujuan kami untuk melindungi privasi, itu saja. Kami melindungi orang yang datang, tapi tak menutupi kegiatan. Beda dong, kalau kami menutup-nutupi, kamar yang tadi kami tutup rapat saja ngapain dibuka," katanya saat ditemui di Hotel Alexis, Jalan RE Martadinata, Pademangan, Jakarta Utara, Selasa (31/5/2017).

Menurut staf Alexis tersebut, kebijakan ini hanya berlaku di lantai 7 dan diskotek.

"Hanya di tempat foreplay saja, spa sama diskotek aja. Kalau hotel ngapain ditutup-tutupi," ujarnya.

Dia menyebut, pihaknya memasang tarif Rp 180 ribu untuk keperluan pijat dan sauna.

"Jika ingin masuk bisa bayar Rp 150 masuk. Kalau mau minta jasa, tambah Rp 400 ribu. Di sini air mineral Rp 40 ribu dan enggak boleh bawa makanan," tuturnya.

Pria yang sudah bekerja dua tahun ini membantah bahwa Alexis menyediakan wanita asing dan dalam negeri untuk memfasilitasi nafsu birahi pria hidung belang. "Mereka datang dari luar. Kami hanya sediakan tempat saja," tutupnya.***