SELATPANJANG - Bupati Kepulauan Meranti, Haji Muhammad Adil SH yang diwakili oleh Sekretaris Daerah, Dr H Kamsol MM didampingi Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito SIk, mengikuti rakor penanganan Covid-19 bersama Presiden RI, Ir H Joko Widodo melalui Zoom Meeting di Rang Rapat Melati, Senin (19/7/2021).

Rakor juga diikuti oleh Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin, Menko Maritim, Luhut Binsar Panjaitan, Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, Menkes, Budi Gunadi, Kapolri, Kajagung, Kepala Daerah Gubernur, Bupati/Walikota dan Forkopimda se-Indonesia.

Turut hadir bersama Sekda Meranti, Forkopimda dan sejumlah Kepala OPD terkait dilingkungan Pemkab Meranti.

Dalam Rakor tersebut Presiden Joko Widodo, mengeluarkan beberapa instruksi yang harus dipahami dan dilaksanakan oleh Kepala Daerah bersama Forkopimda didukung oleh tokoh masyarakat dan agama diantaranya adalah akhir dari pandemi tidak bisa diprediksi seiring munculnya berbagai varian baru artinya pandemi bisa diluar diperkiraan.

"Kita butuh ketahanan nafas yang panjang untuk itu saya minta Gubernur, Bupati-Walikota terus fokus pada masalah ini baik dalam penanganan Covid-19 maupun ekonomi, saya minta mesin organisasi dijalankan sebaik-baiknya," ujar Jokowi.

Selanjutnya Presiden Jokowi meminta memperkuat kepemimpinan lapangan mulai dari Provinsi hingga ketingkat Desa termasuk juga para tokoh masyarakat dan agama. Terkait ekonomi dikatakan Presiden bisa dilonggarkan jika kasus Covid-19 berhasil ditekan.

"Jagan sampai akibat salah kebijakan kasus meningkat dan ketersediaan ruang Isolasi tidak cukup maka akan menyebabkan kolaps," ucapnya.

Menurut Presiden saat ini kunci penanganan Covid-19 adalah dengan memperkuat Vaksinasi dan konsisten melaksanakan Protokol Kesehatan.

"Kepala daerah dan Forkopimda harus benar-benar bertanggungjawab dan pemerintah pusat akan memberikan dukungan," ungkapnya.

Oleh karena itu Presiden meminta tindakan di lapangan untuk pencegahan menerapkan Prokes harus ditingkatkan.

Sosialisasi di lapangan kepada warga terkait deteksi dini terpapar Covid-19 juga menjadi perhatian Presiden agar masyarakat yang terpapar dapat mengambil tindakan cepat.

Instruksi selanjutnya penyiapan Isolasi terpusat untuk warga positif Covid-19 bagi pasien Covid-19 bergejala rendah khususnya dikawasan padat penduduk agar tidak terjadi penyebaran cepat.

Penerapan Prokes ketat di pasar, pabrik, Mall yang disepakati oleh para pelaku ekonomi. Cadangan ruang Isolasi di Rumah Sakit Daerah, begitu juga ketersediaan obat-obatan serta oksigen.

Percepatan bantuan sosial dan belanja daerah (UMKM, Dana Desa, Perlindungan Sosial) yang sangat dinanti oleh masyarakat.

Selain itu instruksi juga disampaikan oleh Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin diantaranya, Pemda dan Forkopimda dapat bekerjasama dengan Ormas Islam agar Idul Adha tidak menimbulkan Cluster Covid-19.

Bagi daerah yang berada di Zona Merah Sholat Idul Adha tidak dibenarkan di masjid atau di lapangan. Dan yang tak kalah penting pendistribusian daging kurban harus diantarkan ke rumah agar tidak menimbulkan kerumunan.

Terakhir PPKM di lapangan diminta sinergitas yang kuat antara Pemda, Forkopimda dan tokoh masyarakat.***