BANGKINANG - Sanggar Seni Sanjayo Art asal Kabupaten Kampar berhasil mengharumkan nama Riau pada Festival Seni Budaya Islam (FSBI) tingkat nasional 2019 cabang seni teater di Kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,22-25 Oktober 2019.

Pada kegiatan yang ditaja Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama Republik Indonesia itu, Sanggar Seni Sanjayo menampilkan pertunjukan teater dengan judul "Menunggu Posan" karya dan Sutradara Sendy Alpagari. Cerita yang diangkat adalah tentang sejarah Islam di Nusantara.

Sanggar Seni Sanjayo berhasil mengungguli Komunitas Jaguar Nusantara asal Jawa Timur yang menempati terbaik kedua dan Teater ESKA, utusan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sendy Alpagari kepada wartawan, Senin (28/10/2019) mengatakan, capaian yang diraih oleh Sanggar Seni Sanjayo adalah suatu prestasi yang membanggakan bagi Provinsi Riau pada cabang seni teater, apalagi Riau jarang sekali berada pada peringkat pertama pada festival teater yang pernah ada ditingkat nasional.

"Dalam serba keterbatasan finansial kami mencoba berusaha untuk bisa ikut andil dalam kegiatan ini meskipun kami harus berhutang terlebih dahulu agar kami bisa memberikan yang terbaik untuk Riau," ujar Sendy Alpagari.

Ia menambahkan, dengan naskah "Menunggu Posan" ini, ia mencoba menjabarkan sedikit sejarah dan mencoba mengajak penonton untuk lebih paham dan peduli dengan sejarah besar di negeri yang tua ini terutama sejarah Islam di Indonesia secara umum dan Kampar secara khususnya. "Dengan konsep teaterikal, saya mencoba menggabungkan unsur-unsur tradisi yang ada di Kampar dalam garapan ini, dan alhasil kami berhasil meraih juara I dalam ajang ini," beber Sendy.

Sementara itu, Arie Dwi Saputra selaku pimpinan produksi mengatakan, prestasi ini tidak hanya membanggakan Riau secara umum namun juga membanggakan Kampar secara khususnya. "Sanggar Seni Sanjayo adalah sanggar yang selalu mengukir prestasi di Kampar dan Riau, bahkan nasional. Kami dari Sanggar yang berangkat sebanyak 11 orang yang kesemuanya adalah anak-anak muda asli Kampar," ungkap Arie. ***