JAKARTA - Saifudin Aulya dinobatkan menjadi pemenang pertama Modest Stayling Competition yang diselenggarakan oleh Asia Pacific Rayon (APR) sebagai salah satu rangkaian acara pada Muslim Fashion Fastival Indonesia (Muffest) 2019.

Kompetisi ini bertujuan untuk menemukan talenta muda yang kreatif dan inovatif yang ada di Indonesia, dengan mengirimkan sketsa desain.

Dari 600 desainer muda di seluruh Indonesia yang ikut ambil andil dalam mengikuti kompetisi ini, Saifudin terpilih menjadi salah satu dari 15 finalis dengan kriteria penilaian berdasarkan kreativitas, orisinalitas, daya pakai, kerapihan, ketepatan pemilihan bahan dan kesiapan dari segi bisnis. 

Dengan mengangkat tema nusantara, dan pemilihan item fashion lurik atau tenun dan sarung, serta penggunaan bahan viscose yang di pakai dalam rancanganya, menjadi nilai tambah dalam penilaian.

''Saya memilih konsep tersebut agar anak muda lebih confidence atau percaya diri dengan sarung dan kain tenun Indonesia," kata Saifudin di Jakarta, Kamis (2/5/2019).

Ia menuturkan baru mengetahui bahan viscose sejak digelarnya event ini. Dan akhirnya mulai mencari tahu seperti apa bahan dan teksturnya.

"Ternyata tekstur yang di tonjolkan dari serat viscose ini sangat nyaman, dan cocok digunakan untuk semua bahan," tambahnya

Disisi lain, satu diantara lima juri, Fatoni Ibrahim, mengatakan sangat kagum akan penampilan para desainer yang mempresentasikan karyanya. 

"Kami melihat desainer-desainer muda ini sangat berbakat, mereka terlihat begitu kreatif memodifikasi bahan viscose yang mungkin memang bahan tersebut masih baru bagi mereka, "kata Fatoni di Jakarta, Kamis (2/5/2019).

Di tempat yang sama, juri sekaligus perancang busana, Jenahara Nasution, memberikan pandangan bahwa perkembangan dunia fashion saat ini sudah jauh lebih kreatif, terlebih dalam hal memadupadankan tampilan. Ia juga memberikan tips agar terlihat lebih fashionable.

"Kalau aku lebih percaya konsep 'less is more' jangan berlebihan dan perlu diketahui barang dasar yang mudah dipadukan. Seperti kemeja putih dan celana hitam itu netral, sehingga lebih mudah untuk dipadukan dengan model dan motif lainnya," katanya Jenahara. 

Dengan begitu, untuk mix and macht akan lebih mudah, tidak hanya untuk acara formal tapi juga informal. 

Terkait bahan viscose, Jenahara menilai bisa menjadi alternatif lain selain poliester, karena dari segi bahan memiliki keunggulan yang jauh lebih lembut, dan dingin yang cocok digunakan untuk fashion muslim. ***