GELAR kota wisata sepertinya memang layak disematkan untuk Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Baik destinasi sejarah, budaya, alam hingga kuliner lengkap tersaji lengkap di Kota yang dulu dikenal dengan sebutan Fort de Kock.

Jam Gadang, Lobang Japang, Janjang Saribu, Taman Margasatwa, dan Budaya Kinantan, sejumlah objek wisata yang selalu diserbu oleh para pelancong. Bahkan, di hari libur, angka pengunjung yang datang terus meningkat. 

Selain itu, udara sejuk dan sajian beragam kuliner, menjadi satu dari sekian banyak alasan kenapa kota Bukittinggi ini selalu ramai dikunjungi. Setiap wisatawan yang datang ke Sumatera Barat, sudah barang tentu akan mengunjungi Bukittinggi ini.

Nah, dari sekian banyak objek wisata andalan yang dimiliki Bukittingi, ada satu objek wisata yang tak kalah menarik. Objek wisata ini, bahkan menawarkan sejuta sensasi kepada pengunjung yang datang. Saking uniknya, banyak pengunjung yang menjadikan lokasi ini sebagai salah satu lokasi favorit untuk berswafoto.

Objek wisata satu ini diberi nama Rumah Rumput Ngarai Sianok. Terletak di antara sisi tebing Ngarai Sianok nan memukau. Jaraknya pun dari pusat kota tidak terlalu jauh, berbagai moda transportasi bisa membawa Anda langsung menuju objek wisata rumah rumput ini.

Objek wisata rumah rumput ini sebenarnya merupakan salah satu tempat penginapan di Bukittinggi. Namun, lantaran bentuknya yang unik dan tak lazim seperti bentuk penginapan lainnya, membuat tempat ini banyak dikunjungi. Rumah Rumput Ngarai Sianok ini memang unik. Memiliki bentuk segitiga dan dilapisi oleh rumput pada bagian atapnya.

Ismail, pengelola Rumah Rumput Ngarai Sianok seperti dilansir dari Viva.co.id menyebutkan, ide pembangunan rumah rumput dengan bentuk segitiga dan dibalut dengan rumput pada bagian atap ini bertujuan untuk memberikan sensasi dan nuansa baru di objek wisata yang ada di Bukittinggi tersebut.

Rumah rumput ini, kata Ismail, tidak memiliki kamar tidur layaknya penginapan lain. Rumah ini hanya saja diberi fasilitas untuk istirahat, seperti tenda di pelataran camping ground. 

Untuk rumput yang digunakan pada bagian atap, Ismail menjelaskan tidak menggunakan rumput yang khusus. Hanya, memanfaatkan rumput-rumput yang tumbuh di halaman sekitar lokasi saja. Konsep yang dikembangkan adalah menawarkan penginapan yang sederhana, namun terkesan alami.

Walau saat ini masih dalam tahap pengembangan dan pembangunan, namun sudah banyak orang yang datang berkunjung hanya untuk sekedar berswafoto di rumah rumput, lantaran bentuknya yang unik.

"Rumah rumput ini masih dalam tahap pembangunan. Belum kita buka. Kita berharap, jika sudah resmi dibuka, rumah rumput akan banyak dimanfaatkan oleh wisatawan untuk menginap," ujarnya. ***