PEKANBARU, GORIAU.COM - Ribuan orang memadati Masjid Agung An-Nur, Pekanbaru, Riau, Senin (7/9/2015). Mereka menggelar Salat Istisqa untuk meminta turunnya hujan. Isak tangis tak terbendung kala imam membacakan doa-doa ampunan kepada Allah SWT.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman beserta pejabat di Lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau hadir dalam gelaran salat sunat tersebut.

Kemudian juga diikuti oleh para ulama, jajaran kepolisian hingga masyarakat umum. Salat yang dimami Maududi Abdullah diikuti oleh para jamaah yang rata-rata menggunakan masker.

Tak terkecuali Plt Gubernur Riau yang menggunakan baju koko putih. Bacaan doa meminta ampunan dan turunnya hujan usai salat tidak bisa membendung tangis dari para jamaah.

Musiban asap yang melanda Riau sejak beberapa waktu belakangan sudah cukup membuat masyarakat 'kesakitan'. Berbagai penyakit datang, korban terus bertambah dengan jumlah hampir seribu jiwa setiap harinya.

Juga begitu banyak kerugian yang ditimbulkan. Aktivitas masyarakat mulai terganggu, sekolah-sekolah terpaksa diliburkan hingga kerugian ekonomi bagi para pelaku usaha kecil dan menengah.

Para pelajar juga terlihat meramaikan salat ini, mereka yang masih berpakaian sekolah baru dipulangkan oleh pihak sekolah lantaran asap yang semakin tebal.

Jarak pandang hanya berkisar 200 meter. Sementara terparah di Kabupaten Pelalawan, jarak pandang hanya 50 meter.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, merilis, secara umum ditemukan sebanyak 413 'hotspot' (titik panas) di Sumatera. Dimana tersebar di 7 provinsi.

Diantaranya Jambi (170), Sumatera Selatan (79), Bangka Belitung (77), Riau (45), Lampung (31), Bengkulu (5), Sumatera Barat (4) dan Kepulauan Riau (2).

Khusus di Riau, 45 titik panas tersebar di 7 kabupaten. Diantaranya Pelalawan (13), Indragiri Hulu (12), Indragiri Hilir (10), Kampar (3), Siak (3), Rokan Hulu (2) dan Rokan Hilir (2).

Selain Pekanbaru dan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan juga mengalami nasib yang sama, yakni jarak pandang hanya 20 meter, namun ditambah dengan 'fog' atau yang biasa dikenal masyarakat dengan embun.***