PEKANBARU - Bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau belum berakhir. Justru, provinsi berjuluk Bumi Melayu ini semakin diselimuti kabut asap pekat dan berbau menyengat.

Berdasarkan laporan dan pantauan citra satelit Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, pada Jumat (13/9/2019) pagi, jumlah titik panas (hotspot) di Riau terdeteksi sebanyak 239 titik di bahwa level confidence 50 persen.

"Dari jumlah hotspot itu, yang berada di tingkat kepercayaan di atas 70 persen atau diduga sebagai titik api sebanyak 177 titik api," kata Kasi Data dan Informasi, BMKG Stasiun Pekanbaru, Marzuki di Pekanbaru, Jumat pagi.

Adapun sebaran 177 titik panas tersebut berada di Kabupaten Indragiril Hilir (Inhil) sebanyak 98 titik, Pelalawan sebanyak 21titik, Indragiri Hulu (Inhu) sebanyak 20 titik, Rokan Hilir (Rohil) sebanyak 13 titik.

Kemudian, Kuantan Singingi (Kuansing) sebanyak sembilan titik, Kampar sebanyak delapan titik, Bengkalis sebanyak enam titik dan Siak sebanyak dua titik.

"Dari delapan kabupaten dan kota yang menyumbang titik api, Inhil yang terbanyak titik apinya sebanyak 98 titik," ungkapnya. ***