PEKANBARU - Pengamat Pemerintah Riau, Dr M Rawa El Amady menilai selama ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru tidak pernah serius dalam menjalankan kebijakan yang sudah dibuat.

Hal ini berdampak pada meningkatnya angka penularan Covid-19 di Riau, bahkan angka penularan di Riau mengalahkan Jakarta. Padahal total jumlah penduduk Jakarta berkali-kali lipat lebih banyak daripada Riau.

Dikatakan Rawa, dirinya dan masyarakat tentunya menginginkan bencana Covid-19 yang sudah melanda Indonesia sejak awal 2020 lalu bisa disikapi tanpa menganggu sektor ekonomi.

"Salah satu caranya adalah Protokol Kesehatan (Prokes) harus diterapkan, kalau prokes tidak diterapkan maka tidak akan bisa. Cuma kecenderungan saat ini, masyarakat kita tidak pernah diawasi," ujar Rawa, Selasa (18/5/2021).

Dia mencontohkan aktivitas resepsi pernikahan yang tak pernah dipantau langsung oleh pemerintah melalui pihak kelurahan maupun kecamatan. Sehingga, terjadi konsentrasi massa di titik pesta tersebut.

Mestinya, lanjut Rawa, pemerintah bisa mengawasi aturan pesta yang mana jika total kapasitas ruangan 100 orang, masyarakat yang hadir harus 50 persen dari total itu. Peran pemerintah adalah mengatur jam hadirin supaya tidak terjadi penumpukan.

Kemudian dari sektor kerumunan di tempat wisata, Rawa melihat pemerintah juga tidak mengambil peran dalam membatasi kunjungan. Misalnya, tempat wisata Asia Heritage yang viral beberapa hari lalu.

"Saya pribadi mendukung tempat wisata dibuka, tapi harus diatur berapa orang yang bisa masuk. Kalau sekarang kan ditutup begitu saja, dampaknya ke sektor ekonomi karena pegawainya tidak bisa bekerja," ujarnya.

Lebih jauh, Rawa menilai kebijakan penyekatan akses keluar masuk baik lokal maupun antar provinsi di Riau hanya kebijakan diatas kertas. Pasalnya, dia masih menemukan kasus orang-orang yang bisa keluar masuk dengan berbagai cara.

Tak hanya itu, Rawa juga mempertanyakan peran pemerintah dalam melakukan upaya tracing dalam hal pemutusan mata rantai Covid-19. Padahal, tracing merupakan antisipasi penularan covid-19 di masyarakat.

"Lokasi rumah saya sekarang zona merah, tapi pengetesan massal tidak ada, sekarang ini kan hanya orang sakit yang di tes, hanya itu saja. Tapi upaya men-tracing tidak ada," tutupnya. ***