PEKANBARU - Sebagian besar daerah di Riau terpapar kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan. Hari ini, BMKG Stasiun Pekanbaru mendeteksi‎ 165 titik panas (hotspot). Ratusan titik panas itu, tersebar di 11 kabupaten.

"Titik panas terbanyak ada di Kabupaten Bengkalis dengan 39 titik, Pelalawan 37 titik, dan Kepulauan Meranti 31 titik," ujar Kepala Seksi BMKG Pekanbaru Marzuki, Rabu (20/3/2019).

Sedangkan di Rokan Hilir, terdeteksi adanya 17 titik, Kota Dumai ada 16 titik, Siak 11 titik, Indragiri Hulu 6 titik, Indragiri Hilir 3 titik, Rokan Hulu dan Kampar masing-masing 2 titik dan Kota Pekanbaru 1 titik.

"Dan dari jumlah 165 titik panas itu, terdeteksi adanya 107 titik api dengan tingkat kepercayaannya berada di atas 70 persen," kata Marzuki. ‎

Marzuki menjelaskan, titik api itu tersebar di sejumlah daerah di Riau. Untuk di Bengkalis sebanyak 27 titik, Kepulauan Meranti 20 titik, Pelalawan 19 titik, Kota Dumai 13 titik, Rokan Hilir sebanyak 11 titik.

"Sementara di Siak sebanyak 7 titik, Indragiri Hulu ada 5 titik, Kabupaten Indragiri Hilir dan Rokan Hulu masing-masing 2 titik dan Kota Pekanbaru 1 titik," terangnya.

Terpantau adanya kabut asap yang menyelimuti Kota Dumai juga merupakan kiriman dari Kabupaten Bengkalis. Sebab, di Pulau Rupat titik api yang terpantau satelit cukup banyak. Bahkan, kabut asap juga dirasakan warga Pekanbaru.

Menurut Marzuki kepekatan asap di Kota Dumai juga dipengaruhi adanya uap air pada pagi hari. Seiring dengan naiknya matahari, kabut asap disebut bakal terurai dan menjadi tipis. "Karena biasanya kalau sudah siang, jarak pandang mulai membaik hingga 5 kilometer," jelasnya. (gs1)