PEKANBARU, GORIAU.COM - Setelah dinyatakan pailit oleh Mahkamah Agung dalam sebuah sidang kasasi, kini pihak Angkasa Pura siap untuk melakukan pemotongan terhadap pesawat Riau Air Lines (RAL).

Namun sebagai aset daerah, Pemerintah Provinsi Riau tidak serta merta menyerah begitu saja. Melalui Kepala Biro Administrasi dan Ekonomi, Burhanuddin melakukan negosiasi dengan pihak PT Angkasa Pura.

Pemprov Riau tetap bersikukuh untuk memanfaatkan bangkai pesawat tersebut. Keinginan Burhanuddin, sebelum RAL dipotong-potong menjadi beberapa bagian harus dilakukan penilaian secara ekonomis yang akan dilakukan oleh suatu lembaga. "Saat ini kondisi RAL sudah siap disembelih pihak PT Angkasa Pura," ungkap Burhanuddin kepada GoRiau.com di Ruang Kerjanya, Rabu (31/7/2013).

"Hasilnya tersebut, bisa menjadi pertanggungjawaban kita kepada masyarakat Riau, sebab ini dibeli oleh uang rakyat. Walaupun hasilnya nanti nol, kita akan terima," jelas Burhanuddin.

Setelah adanya penilaian, Pemprov Riau baru mengikhlaskan RAL untuk 'disembelih'. Kemudian, bangkai tersebut akan dijual kepada daerah yang membutuhkannya. "Saat ini kita sedang mencari pembelinya," lanjut Burhanuddin.

Burhanuddin berharap Pemerintah Kabupaten yang ada di Riau bersedia membeli bangkai tersebut untuk dijadikan sebagai monumen. Sehingga anak-anak yang berada di daerah mengetahui secara pasti seperti apa pesawat sungguhan itu. "Dengan demikian, selain bermanfaat untuk ilmu pengetahuan, RAL yang sudah disembelih ini masih punya nilai jual," terang Burhanuddin.

Alhasil, PT Angkasa Pura bersedia memberikan tenggang waktu kepada Pemerintah Provinsi Riau untuk memikirkan seperti apa mekanisme pemotongan tersebut.(san)