RENGAT - Ratusan warga Desa Talang Durian Cacar Kecamatan Rakit Kulim Kabupaten Indragiri Hulu Riau, kesal dan mengutuk tindakan pihak perusahaan PT BBSI (Bukit Betabuh Sei Indah).

Pasalnya, pihak perusahaan yang bergerak dibidang HTI (Hutan Tanaman Industri) itu, sudah memutus akses jalan yang biasa dilalui warga menuju kebun kelapa sawit mereka.

Badan jalan itu diputus oleh pihak PT BBSI dengan cara digali menggunakan exavator. Bahkan tanah bekas galian tersebut dinaikan bagaikan membuat sebuah benteng pertahanan.

"Ini sungguh sangat keterlaluan, dan hal ini sama saja dengan menganiaya kami. Jika akses jalan ini diputus, tentu kami tidak bisa panen," kata salah seorang warga, M Khusaini (38), kepada GoRiau.com, Minggu (5/11/2017).

Parahnya lagi sebut Khusaini, pemutusan akses jalan yang dilakukan pihak perusahaan itu berada di 6 titik. Semua itu merupakan akses jalan produksi masyarakat saat panen hasil kebun kelapa sawit.

"Maka dari itu, atas tindakan pihak PT BBSI yang tidak manusiawi dan sudah tergolong kriminal ini, kami mengharapkan dan meminta pihak pemerintah daerah dan parat penegak hukum dapat mengambil sikap tegas dalam penyelesaian persoalan ini," tegasnya.

Sementara itu, Pj Kades Talang Durian Cacar, Huzaini, kepada GoRiau.com menyebutkan bahwa pihaknya sudah berupaya melakukan negosiasi dengan pihak perusahaan HTI tersebut, namun tidak membuahkan hasil.

"Saya sudah beberapa kali melakukan koordinasi dan negosiasi dengan pihak BBSI, namun tidak ada tanggapan. Bahkan mereka sudah mengangkangi kesepakatan yang beberapa waktu lalu sudah dibuat. Bahkan sudah disurati juga," ujar Kades kesal.

Kendati demikian, pihaknya tidak akan tinggal diam dalam upaya penyelesaian sengketa ini.

"Dan jika tidak ada halangan besok, Senin (6/11/2017), kita bersama pihak kecamatan dan perusahaan akan melakukan pertemuan guna mencari solusi terkait konflik ini," pungkasnya.(Jef)