PANGKALAN KERINCI - Puluhan ribu ikan mati di Sungai Kampar, Desa Pangkalan Terap, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan diduga dampak sungai tercemar oleh limbah perusahaan.

"Dinas terkait dalam hal ini DLH (Dinas Lingkunga Hidup) harua segera melakukan investagasi," tegas Ketua Fraksi PAN DPRD Kabupaten Pelalawan, Nazaruddin Arnazh S.IP, Minggu (23/12/2018).

Dugaan adanya pencemaran limbah perusahaan, kata Arnazh sangat masuk akal, sebab dalam kondisi banjir saat ini menjadi celah bagi perusahaan nakal untuk membuang limbahnya ke sungai.

"Musim hujan dan banjir ini, bisa saja menjadi berkah bagi perusahaan-perusahaan nakal di bantaran Sungai Kampar ini untuk membuang limbahnya," ujar dia.

Lanjutnya, namun demikian hal ini tetap merupakan tindakan yang salah dan melanggar undang-undang lingkungan hidup.

"Ini bukan kali ini saja terjadi, hampir terjadi setiap tahun. Bisa jadi ini kurang telitinya penerapan Amdal perusahaan dan kurangnya tegas dinas terkait atas kejadian sebelumnya sehingga ini kembali terulang," tandas Arnazh.

Menurutnya, kejadian ini harus menjadi koreksi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan untu tegas dalam menerapkan aturan yang berlaku.

"Lagi-lagi masyarakat yang dirugikan dengan adanya peristiwa ini. Banjir belum usai masyarakat bertambah menderita dengan hilangnya mata pencaharian karena sudah banyak ikan yang mati," tutup politisi PAN ini, kepada GoRiau.

Sebelumnya, puluhan ribu ikan mati dan terapung di Sungai Kampar, Desa Pangkalan Terap, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.

Terapungnya ikan mati itu diketahui oleh warga desa sejak Sabtu (22/12/2018) malam tadi sekitar jam 20.00 WIB.

Warga desa beramai-ramai turun ke sungai untuk memastikan kebenaran kabar adanya ikan mati di Sungai Kampar. Warga pun memunguti ikan yang terapung.

Informasi yang diperoleh GoRiau, hingga siang ini, Minggu (23/12/2018) warga masih memunguti ikan yang terapung di Sungai Kampar.

"Sampai siang ini, masih ada warga yang memungut ikan. Kalau dihitung, diperkirakan sudah ada ratusan ikan yang dikumpulkan oleh warga desa kami," kata Ebit, warga Desa Pangkalan Terap.

Menurutnya, ratusan kilo ikan tersebut belum termasuk ikan yang dikumpulkan oleh warga desa lain seperti Desa Kuala Panduk dan Desa Petodaan yang juga dilintasi oleh Sungai Kampar.

"Ratusan kilo itu hanya desa kami saja, belum lagi desa tetangga seperti Kuala Panduk dan Desa Petodan. Tak kurang dari 10 ribu ekor ikan terkapar di perairan Sungai Kampar," beber Ebit. ***