PEKANBARU – Wajah kecewa berat terlihat dari raut wajah pelatih PSPS Riau, Muhammad Yusuf Prasetyo pasca timnya ditahan imbang Semen Padang FC 1-1 pada laga perdana Liga 2 Indonesia yang digelar di Stadion Utama Riau, Senin (29/8/2022).

Begitu wasit Rihendri Purba meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, pelatih PSPS Riau, M Yusuf Prasetyo, yang digelari sebagai "juru taktik Indonesia'' itu, langsung menundukkan kepala di lapangan.

GoRiau Tim pelatih mencoba menghibur
Tim pelatih mencoba menghibur Pelatih Kepala PSPS, M Yusuf Prasetyo. (foto: hermanto ansam)

Dia terlihat tak kuasa menahan kekecewaan sehingga terlihat wajahnya yang sembab dan terpaku di pinggir lapangan. Setelah beberapa lama, baru pelatih muda Indonesia itu akhirnya berdiri dan datang ke tim Semen Padang FC untuk mengucapkan selamat.

Setelah itu dia pun berjalan gontai ke bangku official PSPS sambil menunduk kepala. Dan sesekali wajah diangkat, namun wajahnya tak bisa menutupi rasa kecewanya.

GoRiau Pelatih Kepala PSPS, M Yusuf
Pelatih Kepala PSPS, M Yusuf Prasetyo mendatangi tim Semen Padang FC usai pertandingan. (foto: hermanto ansam)

Sebelum bergabung dengan PSPS Riau, Muhamad Yusup Prasetiyo sempat menjadi asisten pelatih klub Liga Malaysia Kelantan FC. Selain menjadi asisten pelatih, Yusup Prasetiyo juga bertanggung jawab sebagai Kepala Pengembangan Klub untuk memilih pemain muda berbakat.

GoRiau Pelatih Kepala PSPS, M Yusuf P
Pelatih Kepala PSPS, M Yusuf Prasetyo. (foto: hermanto ansam)

Dia juga memiliki hak untuk merekomendasikan pemain potensial guna dipromosikan ke skuad senior musim depan.

Muhamad Yusup Prasetiyo yang merupakan mantan asisten Djadjang Nurdjaman di PSMS Medan dan Barito Putera itu, juga punya pengalaman di Eropa.

GoRiau Pelatih Kepala PSPS, M Yusuf P
Pelatih Kepala PSPS, M Yusuf Prasetyo. (foto: hermanto ansam)

Ia tercatat pernah menjadi analis taktik di Akademi Borussia Muenchengladbach (Jerman) pada 2018, Akademi VVV Venlo (2017), Akademi Liverpool (2018), Akademi Ajax Amsterdam (2018), Akademi Feyenoord di Belanda (2018), Akademi Valencia di Spanyol (2018), dan Akademi Benfica di Portugal (2019).

Kualifikasi :

2012: Lisensi Nasional AFC D, Indonesia
2014: Lisensi AFC C, Brunei Darussalam
2016: Lisensi AFC B, Malaysia
2018: Lisensi AFC A, Maladewa
2018: WFA Football Tactics, Gothenburg Swedia
2019: FCE Football Braining Experience, Lisbon Portugal

Pengalaman:

2010-2011: Akademi Sepak Bola Asia
2011-2013: SSI Arsenal
2016: Asisten pelatih Celebest FC, Liga 2 Indonesia
2017: Pelatih kepala Lijian FC U16, Liga Super China
2018: Asisten pelatih PSMS Medan, Liga 1 Indonesia
2019: Asisten pelatih PSIM Yogyakarta, Liga 2 Indonesia
2020: Asisten pelatih Barito Putera, Liga 1 Indonesia.
2021: Asisten pelatih PSPS Riau FC.
2022: Pelatih Kepala PSPS Riau FC. ***