PEKANBARU - Sekitar Pukul 23.00 WIB, Rabu (9/5/2018) jelang tengah malam, Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Riau Randi Andiana dan rekannya Hafiz akhirnya diperbolehkan pulang, setelah dimintai keterangan di Polresta Pekanbaru.

Sekitar lima jam lamanya Randi dan Hafiz dimintai keterangannya oleh polisi, menyusul aksinya di depan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang saat itu sedang berpidato dalam acara Harlah Nahdatul Ulama (NU) di Masjid Agung An-Nur pada Rabu sore.

"Tadi dimintai keterangannya oleh polisi tentang kronologis, apa tujuan dan siapa yang bertanggung jawab," tutur Randi saat diwawancarai GoRiau.com, setelah dirinya menyelesaikan pemeriksaan keterangan di Polresta Pekanbaru.

Dalam aksinya, Randi dan Hafiz juga mengenakan kaos bertuliskan Hidup di Riau #TakSemanisJanjiJokowi. Kata dia, ini merupakan pesan khusus kepada orang nomor satu di Negara Indonesia tersebut, menyangkut realisasinya dari berbagai program kerja sang presiden.

"Tujuan dari aksi dan kaos ini jelas, kita ada pesan khusus, kita ingin mengingatkan, ini momentum di mana kebetulan berkunjung ke sini. Ada tiga hal, salah satunya Migas, lanjutan aksi pertalite dan premium waktu lalu dan janji 10 juta lapangan pekerjaan untuk rakyat," sebutnya.

Diberitakan sebelumnya, aksi Randi dan Hafiz sempat mendapat perhatian Jokowi, yang saat itu tengah berpidato. Keduanya tiba-tiba berdiri lalu meneriakkan 'Hidup Mahasiswa' sambil membuka selembar kertas bertuliskan beberapa tuntutan.

Setelah beraksi di hadapan Presiden RI, aparat keamanan (Paspamres) langsung membawa mereka dari lokasi acara. Informasinya, selain Randi dan Hafiz, ada beberapa rekan mahasiswa lainnya yang turut dibawa. ***