TEMBILAHAN -Bupati Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Romi Hariyanto mengatakan potensi besar kelapa dalam yang ada di Indragiri Hilir (Inhil), Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) dan Tanjung Jabung Timur menjadi peran penting pengendalian pasar kelapa, Jumat (26/11/2021).

Pernyataannya terkait wacana pembukaan jalur ekspor darat membelah tiga daerah.

Untuk diketahui, Inhil saat ini memiliki 400 ribu hektare kelapa dalam, Tanjabtim 58 ribuan hektare sedangkan Tanjabbar 55 ribuan hektare.

“Dengan kesepahaman bersama pengelolaan masing-masing potensi ini saya kira kita punya beginning position yang kuat harusnya pada pasar kelapa dalam, ini harus kita pikirkan bersama,” ujar Bupati Romi.

Dirinya sepakat bahwa soal masa depan potensi kelapa dalam ini perlu pemikiran serius dan terukur.

Apalagi saat ini produk turunan kelapa dalam juga cukup produktif. Mulai sabut kelapa, air kelapa, batang, bahkan hingga daun sudah ada produk turunannya.

“Saya kira tinggal kita benahi strategi pengelolaannya supaya lebih baik lagi,” ucapnya.

Menanggapi penjelasan Bupati Inhil bahwa kopra saat ini sudah masuk dalam aplikasi resi gudang serta sudah adanya Perda Inhil terkait tata niaga kelapa, perlu menjadi acuan bagi Tanjabbar dan Tanjabtim untuk juga memperkuat regulasi terkait kelapa dalam ini.

Namun Bupati Romi mengingatkan bahwa mekanisme pasar terkait kelapa dalam juga terhubung erat dengan ‘pemain besar’ sektor ini.

Karena itu menurutnya sangat penting juga duduk bersama dengan pegiat usaha sektor ini.

“Tujuannya agar kesinambungan pola yang selama ini berjalan tetap terjaga dan masuknya kepentingan daerah sesuai mekanisme yang kemudian ditawarkan bisa diterima dengan baik oleh swasta, tujuannya satu, swasta bisa tetap berjalan, kepentingan daerah lebih terakomodir,” pungkasnya. ***