JAKARTA - Beredar sejumlah video aksi unjuk rasa yang berujung kerusuhan dengan menarasikan bahwa demonstrasi tersebut dilaksanakan pada hari ini 24 Juli 2021, bertepatan dengan wacana aksi tolak pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Menanggapi kabar tersebut, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono memastikan bahwa video yang menyatakan terjadi kerusuhan demo pada hari ini adalah hoaks atau informasi palsu.

"Itu video hoaks. Faktanya adalah demonstrasi itu merupakan peristiwa lama saat demonstrasi tolak omnibus law ciptaker di Jakarta pada 8 Oktober 2020," kata Argo kepada wartawan, Jakarta, Sabtu (24/7).

Dengan beredarnya informasi tersebut, Argo mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi palsu yang dibuat oleh sejumlah oknum tak bertanggung jawab. "Masyarakat jangan mudah termakan hoaks. Saring before sharing," ujar Argo.

Sementara untuk situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (sitkamtibmas) saat ini, lanjut Argo, masih berjalan aman, damai dan kondusif. Tidak ada demonstrasi yang berjalan pada hari ini. "Situasi aman dan kondusif. Tidak ada gangguan yang berarti," tuturnya.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, memastikan tidak ada demonstrasi bertajuk 'Jokowi End Game' yang terjadi di Jakarta hari ini, Sabtu (24/7). Menurut dia, sepanjang hari ini Jakarta kondusif tanpa riak kerumunan besar yang dapat melanggar protokol kesehatan.

"Jakarta kondusif aman kok, kita lihat sendiri Jakarta kondusif hari ini. Enggak ada (demo), aman," kata Yusri saat dihubungi awak media, Sabtu (24/7).

Terkait kabar enam orang diamankan sebelumnya, Yusri menyatakan, semuanya telah dipulangkan. Dia mengakui, awalnya mereka sempat digelandang ke kantor polisi untuk diinterogasi. Menurut hasil interogasi, mereka diketahui hanya sekumpulan remaja pengangguran.

"Kan kita patroli, kita patroli bersama kita lihat orang kerumunan terus kita tanya (tapi) mereka enggak bisa jawab. Kita bawa dulu, kita edukasi, habis itu kita pulangkan, itu (mereka) pengangguran remaja gitu," jelas Yusri.

Diketahui, sebelumnya beredar ajakan demonstrasi menolak PPKM di Jakarta. Flyer demo tersebut bertajuk Jokowi End Game. Dalam selebaran digital tersebut, aksi turun ke jalan ini disebut akan menghelat long march mulai dari Glodok sampai di titik kumpul Istana Negara.***