BANDUNG - Kepolisian daerah (Polda) Jawa Barat menyebut masih mendalami kasus pengiriman dua kardus minuman beralkohol merek Topi Koboi yang diduga diberikan oleh dua anggota kepolisian pada mahasiswa asal Papua di Bandung, Kamis (22/8).

Diketahui Komisaris Sarce Christiati merupakan Polwan yang diduga mengirim dua kardus minuman keras. 

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan peristiwa tersebut tidak mewakili institusi Polri. Pemberian dua kardus minuman keras itu merupakan inisiatif polwan karena punya kedekatan emosional lantaran sama-sama perantauan dari timur. Sarce sendiri merupakan anggota di Polrestabes Bandung dan saat ini bertugas sebagai Kapolsek Sukajadi. 

"Kompol Sarce merupakan orang yang memang ada kesamaan rantauan dari timur, hubungan emosional sudah dibangun sejak saudari Sarce dinas di Jawa Barat, Bandung. Dalam hal ini kami menyampaikan, ini adalah sifatnya pribadi, hubungan emosional saudari Sarce pada warga Papua," kata Trunoyudo di Mapolda Jabar, Jumat (23/8).

Trunoyudo juga menyampaikan bahwa Kapolda Jabar Rudy Sufahriadi telah memastikan keamanan mahasiswa atau warga Papua yang berada di Jawa Barat. Trunoyudo mengatakan Sarce hingga saat ini saat ini masih menjalani pemeriksaan di Bidang Propam Polda Jabar. Pemeriksaan sudah dilakukan sejak semalam.

"Setelah itu sanksinya sesuai dengan apa yang diperbuat. Tentunya kita tidak segan-segan menindak secara tegas," ucapnya.

Sebelumnya, puluhan mahasiswa dari elemen Ikatan Mahasiswa se-Tanah Papua (Imasepa) dan Solidaritas Peduli Kemanusiaan di Bandung menolak dan mengembalikan dua dus berisi minuman keras (miras) beralkohol. Puluhan botol miras tersebut diduga sumbangan dari polisi.

Pengembalian miras tersebut terjadi saat mereka menggelar aksi damai di depan Gedung Sate, Kamis (22/8).

Aksi damai mahasiswa Papua ke Gedung Sate dilakukan untuk menyikapi tindakan represif aparat keamanan terhadap mahasiswa Papua di Surabaya. Mereka hendak bergabung dengan Aksi Kamisan Bandung yang digelar Kamis sore.

Namun sebelum mengikuti Aksi Kamisan, mahasiswa Papua yang sedang berada di asrama datang sembari membawa minuman beralkohol kiriman polisi tersebut. Mereka pun langsung meminta klarifikasi terhadap pemberi minuman.***