JAKARTA - Sepak terjang Martin Daniel di dunia tinju profesional tak perlu diragukan. Kini, pemilik Martin Daniel Promotion tercatat sebagai promotor paling aktif menggelar pertandingan tinju nasional dan internasional. 

Di balik keinginan mencetak juara dunia,  pria ganteng berambut kuncir ini tidak pernah melupakan asalnya. Pada Indonesia Fight XIII  tahun 2019 yang digelar di Mall MGK Mega Kemayoran, Sabtu, 31 Agustus 2019' Martin Daniel bukan hanya menggelar partai tinju internasional dengan menampilkan Andika The Golden Boy Sabu yang akan mempertahankan gelar juara kelas terbang (48, 988 kg) WBA Asia melawan petinju Filipina, Richard Rosales. Tetapi, dia menampilkan empat petinjul asal Manado dalam partai gelar juara nasional versi Komisi Tinju Profesional Indonesia (KTPI). 

"Saya memang punya target mencetak juara dunia untuk mengibarkan Merah Putih di kancah dunia melalui olahraga. Namun, sebagai putra Manado, saya tak boleh melepeas tanggung jawab mengorbitkan petinju asal Manado yang punya potensi ke depan. Sebab, saya yakin petinju Manado juga bisa menjadi juara dunia," kata Martin Daniel usai menyaksikan Andika melakukan sparring partner di Sasana Navaz Boxing Camp Jakarta Utara, Kamis, 8 Agustus 2019. 

"Ya, Martin Daniel memang tidak boleh melepaskan tanggung jawab mengorbitkan petinju asal Manado. Apalagi, Sulawesi Utara itu kan gudang petinju. Kalau memamg ada bibit potensial yang muncul harus dimanej yang bagus sehingga mereka bisa berkiprah di dunia tinju internasional," timpal promotor wanita pertama Lineke Lolowang yang menjadikan almarhum Adrianus Taroreh sebagai juara kelas Ringan OPBF. 

Selain Martin Daniel dan Lineke, dunia tinju profesional juga punya promotor internasional asal Manado yang mampu mengangkat nama tinju profesional Indonesia seperti Almarhum Boy Bolang dan Tourino Tidar. 

Ada yang menarik dalam diri Martin Daniel yang patut dibanggakan. Dalam merekrut petinju, dia lebih mengutamakan attitude. Sebab, dia yakin attitude itu merupakan modal utama petinju dalam menggapai prestasi di kancah nasional dan internasional. "Soal attitude petinju itu merupakan syarat mutlak yang tidak ada tawar menawar. Pesan itu selalu saya sampaikan kepada setiap petinju yang saya rekrut. Jadi, kalau ada yang tersingkir itu karena ada masalah dengan attitudenya," jelas Martin Daniel. 

"Alangkah baiknya jika petinju yang punya attitude dan menjadikan tinju itu sebagai profesi yang bukan hanya bisa mengangkat derajat kehidupan tetapi mampu mengharumkan nama bangsa dan negara," tambahnya.  

Dalam Indonesia Fights XIII Tahun 2019 ada empat petinju asal Manado yang tampil.  Yakni, juara nasional kelas welter versi KTPI, Lerry Yuniman Siwu (Mirah Boxing Camp Balu) melawan Edi Prince Comaro (Wijaya Kusuma BC Kabupaten Cilacap). 

Perebutan gelar juara nasional kelas Bulu Super versi KTPI, Jefri Kakahure (Aquase Boxing Camp Tangerang) melawan Nur Ramajang Arkiang (KPJ Bulungan Jakarta). Kemudian, Reynold Kundimang (Aquase Boxing Camp Tangerang) yang akan memperebutkan gelar juara nasional kelas Ringan versi KTPI melawan Irfan Toda (Victory Target Gym Jakarta). Dan, Billy Rawung (Aquase Boxing Camp Tangerang) pertandingan enam ronde kelas terbang melawan Makruf Bambali (KPJ Bulungan). ***