PEKANBARU - Untuk memajukan pendidikan di sekolah, tidak hanya peran pemerintah daerah. Namun, peran serta masyarakat dalam kemajuan pendidikan juga sangat penting. Melihat hal inilah Tanoto Foundation melaksanakan Workshop Peran Serta Masyarakat (PSM) di Pekanbaru, Minggu (21/7/2019).

Koordinator Program STEP Riau, Sri Wahyuni mengatakan kepada GoRiau.com, tujuan adanya kegiatan ini bagaimana Tanoto Foundation membantu mewujudkan kemandirian sekolah dengan melibatkan pemangku kepentingan di sekolah, salah satunya melalui peran komite sekolah.

"Karena dengan adanya keterlibatan berbagai pihak, termasuk masyarakat dan orangtua, dalam mendukung kemajuan sekolah. Hal ini dilakukan menjadi sangat penting bagi peningkatan kualitas pendidikan yang berkelanjutan," kata Sri Wahyuni.

Lebih dari 150 orang pemangku kepentingan di sekolah, yang terdiri dari kepala sekolah, guru dan komite, hadir mengikuti kegiatan ini. Adapun yang hadir dari Kabupaten Siak, Kampar, Kuantan Singingi, Pelalawan, dan Indrafiri Hulu.

Worskhop PSM, hanya bagi pemangku kepentingan sekolah yang dilaksanakan oleh Tanoto Foundation melalui Program School Transition and Empowerment Project (STEP) dan Program CD/CSR Asian Agri.

Sementara itu Provincial Koordinator Tanoto Foundation, Dendi Satria Buana mengungkapkan, peran serta masyarakat diperlukan dalam dunia pendidikan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 54 Ayat 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

"Pada undang-undang tersebut, menyatakan bahwa peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta perseorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha, dan organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan," ujar Dendi.

Sementara pada ayat 2, menyatakan bahwa masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksana, dan pengguna hasil pendidikan. Selanjutnya dikatakan pentingnya dukungan masyarakat pada sekolah untuk mencapai keberhasilan pembelajaran perlu didorong secara masif.

"Namun hal ini bergantung kepada bagaimana cara sekolah dalam melibatkan masyarakat sesuai dengan potensinya masing-masing," ungkap Dendi.

Melalui Progam STEP, dikatakannya, Tanoto Foundation bersama mitra korporasi (Asian Agri) menyelenggarakan Pelatihan tentang Peran Serta Masyarakat.

"Melalui pelatihan ini sekolah mitra program akan difasilitasi untuk mengidentifikasi keterlibatan masyarakat dan bagaimana cara mendorongnya agar semua pemangku bersinergi dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu," jelasnya.

Seperti diketahui Tahun 2018 Tanoto Foundation membuat perubahan intervensi dan strategi, termasuk disain program dan strategi implimentasi dari program Pelita Pendidikan menjadi Program PINTAR dan Tanoto foundation berusaha untuk menjadi "Trought Leader" dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

"Untuk sekolah-sekolah yang berada pada program Pelita Pendidikan akan dilaksanakan sebuah program transisi yang dinamai dengan STEP (School Transition and Empowerment Project), dimana sekolah-sekolah tersebut akan dikelola sebagian oleh Tanoto Foundation dan tim CD/CSR dari Bisnis Group," kata Dendi lagi.

Peserta workshop berasal dari 49 sekolah yang tersebar di 5 kabupaten dampingan Program STEP, masing2 sekolah mengirimkan 3 orang perwakilanya (1 Kepsek, 1 perwakilan guru, 1 perwakilan komite sekolah). Workshop ini dibuat menjadi dua gelombang. Gelombang pertama tanggal 21 Juli 2019, untuk Kabupaten Siak, Kampar, Pelalawan, dan Kuansing. Sedangkan gelombang kedua akan dilaksankan tanggal 28 Juli 2019 untuk Kabupaten Indragiri Hulu. ***