PEKANBARU - Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang menjadi narasumber kuliah umum dalam acara pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru (PKKMB) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) di Laman Seni Universitas Riau (Unri).

Dihadapan 1.253 mahasiswa baru, Oesman menyampaikan bahwa untuk menjadi seorang guru harus belajar banyak tentang pengalaman mengajar, bukan hanya teori.

Namun, penguasaan teknik-teknik mengajar, pemahaman psikologi anak, juga harus dimiliki calon guru agar murid yang di ajar menjadi pintar.

"Hal ini sangat penting, sebab jika tidak memiliki pengalaman mengajar, guru teori namanya, dia sendiri tidak mengerti apa yang di ajarkan," kata Oesman di Unri, Rabu (7/8/2019).

Dijelaskannya, beberapa hal lain yang perlu di perhatikan untuk menjadi seorang guru harus memiliki 5S dalam prosesnya yaitu strategi, struktur organisasi, skill drain man and the raigh plus, kemudian sistem.

"Ada stategi, ada struktur, ada skill, kalau tidak ada sistem semua akan percuma karena tidak memiliki arah, dan terakhir yaitu speed and target, bagaimana target yang ingin dicapai kedepannya," tambahnya.

Hal ini menjadi penting, dan perlu di pahami, serta di praktekkan mengingat perguruan tinggi merupakan titik awal untuk mencari kesuksesan dimasa depan.

Oesman menuturkan, profesi seorang guru sangat di butuhkan oleh masyarakat, sebab untuk menjadi negara yang maju dimulai dari menghargai pendidikan, mengerti filosofi pendidikan, serta mampu mendidik anak-anaknya menjadi orang yang pintar cerdas dan bermartabat. 

"Saya berpesan kepada mahasiswa FKIP untuk menjadi sorang guru jangan merasa bisa, tapi bisa lah merasa. Nah, kalau bisa merasa, kita akan merasa rendah diri, dan menjadi guru yang baik serta memberi suri tauladan kepada murid-murid agar mereka menyadari bahwa mereka adalah manusia biasa," pesannya. ***