PEKANBARU – Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mengajak warga untuk mengganti sumber karbohidrat yang selama ini didapatkan dari nasi, dengan panganan lokal yang ada di Riau. Hal ini diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru, Muhammad Jamil, Kamis (4/8/2022).

Ia menjelaskan, panganan lokal yang dapat menjadi pengganti beras atau nasi ini memiliki harga yang lebih murah dan serat yang tinggi. Selain menyediakan karbohidrat untuk tubuh.

"Makan itu tidak perlu pakai beras, pakai nasi, tapi ada makanan lain, makanan lokal. Seperti sagu, jagung, ubi dan ikan, ini juga mudah ditemukan di Riau" ujarnya usai kegiatan Festival Pangan Lokal (Lomba Cipta Menu Beragam Bergizi Seimbang dan Aman) dengan Tema "Kenyang Tidak Harus Nasi dengan Menu Pangan Lokal B2SA)" pagi tadi.

Jamil memaparkan, panganan lokal tersebut sangat baik dikonsumsi oleh ibu hamil dan calon pengantin. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi dengan biaya hemat dan mencegah stunting.

"Karena kita sekarang lagi menggalakan penurunan stunting. Untuk itu, asupan gizi harus sesuai, dan itu tidak perlu pakai nasi, tapi bisa diganti dengan makan lokal lainnya," jelasnya.

Menurutnya, stunting atau penyakit gizi buruk akut yang menyebabkan bayi tumbuh tidak normal ini merupakan fokus Pemko Pekanbaru untuk diantisipasi. Pemko Pekanbaru menargetkan penurunan angka stunting hingga 6 persen di tahun 2024 untuk mewujudkan Smart City Madani.

"Saat ini, data kita ada 100.000 keluarga muda yang berpotensi stunting. Sekitar 48 persen dikhawatirkan dapat melahirkan anak stunting. Untuk itu kita harus lakukan pencegahan agar jangan sampai terjadi, karena kita juga sesuai program nasional, harus menurunkan angka stunting," pungkasnya. ***