PEKANBARU - Ketua Komisi III DPRD Riau, Husaimi Hamidi mengaku sangat kecewa jika Wali Kota Pekanbaru, Firdaus benar-benar akan menyerahkan pengelolaan Pasar Cik Puan kepada investor. Hal ini tentunya tak sesuai dengan harapan Pemprov Riau yang menyerahkan aset ini kepada Pemko.

"Kalau diberikan ke pihak ketiga, jujur saya kecewa. Karena aset ini kita berikan ke Pemerintah Kota supaya pedagang itu mendapat harga sewa yang lebih murah," ujar Husaimi, Senin (3/5/2021).

Jika di pihak ketigakan, Husaini memastikan para pedagang yang sudah lama menggantungkan hidup di pasar tersebut akan tergeser, karena tidak mampu membayar sewa yang sudah ditetapkan investor

"Kalau di-pihakketiga-kan nanti seperti pasar pusat, demo karena pedagang tidak sanggup membayar," jelas Husaimi.

Husaimi menyebut Wali Kota tidak rasional, pasalnya Wali Kota beralasan dana pemerintah lambat, inilah yang menjadi alasan Pemko untuk melakukan swastanisasi pasar. Padahal, dana di APBN sangat besar untuk peningkatan ekonomi masyarakat.

"Harusnya Pemko menarik itu untuk membangun pasar tradisional. Di dana pusat ada kok, kemarin kabarnya ada dana pusat yang ingin dikucurkan, tetapi karena ini (status lahan) belum clear, ya tidak jadi," kata Husaimi.

Husaimi menambahkan, sejauh ini, tingkat keberhasilan pemerintahan di Riau dalam meng-swastanisasi-kan aset masih belum maksimal, bahkan banyak yang berujung ketikdajelasan. Ini mestinya jadi pertimbangan bagi Pemko Pekanbaru.

"Kalau bisnis kita lihat seperti apa. Aryaduta kita dapat apa? SPC di Kota Batam kita dapat apa? Kita lemah disini," tambahnya.

Sebagai informasi, dua aset ini menjadi target Komisi III DPRD Riau karena apa yang didapatkan oleh Pemprov Riau dalam bentuk deviden masih sangat tidak rasional.

Jika memang Pemko tak sanggup mengelola, Husaimi mengusulkan agar diserahkan saja ke Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang lebih profesional tetapi tidak terlalu mengejar keuntungan.

"Kalau tidak serahkan ke BUMD, itu lebih bagus lagi. Kalau swasta pasti dia mencari untung, lapaknya terlalu tinggi," tutup Husaimi. ***