JAKARTA - Kursi Ketua MPR periode 2019-2024 masih diperebutkan oleh Partai Golkar dan Partai Gerindra. Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah ingin pemilihan Ketua MPR dilakukan secara musyawarah mufakat. Karena itu, dia meminta Golkar dan Gerindra berembuk.

"Iya kami silakan mereka berembuk berdua, silakan musyawarah. Setelah itu baru kita akan lakukan penetapan ketua dan wakil. Prinsipnya karena jumlah pimpinan sudah 10, kita harapkan bisa bermusyawarah," kata Basarah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/10).

Terkait pertemuan antar pimpinan fraksi di MPR siang tadi, Basarah juga menilai itu hal yang lumrah. Dalam pertemuan itu juga disepakati pemilihan pimpinan MPR dilakukan secara musyawarah mufakat.

"Dari hasil itu disepakati pemilihan pimpinan MPR harus dilakukan dengan cara musyawarah mufakat. Terhadap calon-calon yang ingin maju sebagai ketua MPR silakan saling bermusyawarah. Setelah itu baru dilakukan paripurna untuk menetapkan ketua dan wakil ketua MPR," ungkapnya.

Hampir semua fraksi hadir dalam pertemuan siang tadi. Hanya PKS yang tidak hadir karena sedang melakukan rapat internal.

"Muzani tadi diwakili pimpinan fraksi Gerindra. Semua fraksi hadir kecuali PKS karena ada rapat pimpinan, tapi semua udah komunikasi," ucapnya.***