SELATPANJANG - Pasca memberikan kartu kuning ke Presiden Jokowi, aksi Zaadit Taqwa mendapat banyak respon. Ada yang mendukung, namun ada pula yang tidak setuju dengan apa yang dilakukan pemuda bertubuh tegap itu.

Seperti yang direspon Kader sekaligus Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kepulauan Meranti, Suryo Sumpeno. Ia menulis status di akun facebook miliknya dan membubuhi Hashtag atau tanda pagar (Tagar) #MahasiswaKampret.

Berikut status facebook yang diunggah akun Suryo Sumpeno tanggal 4 Februari 2018 pukul 11.29 WIB.

Presiden yg kerjanya siang malam kamu kasih kartu kuning, sicabul pengecut pemecah belah bangsa kamu diam saja
#MahasiswaKampret
tulis Sumpeno.

Status ini pun sontak menyita perhatian pengguna facebook yang lainnya. Ada yang seakan mendukung dan mencoba memberi pemahaman apa yang dimaksud Suryo Sumpeno saat menulis, ada pula yang mengkritik status itu.

Maaf hanya mengingatkan... Teman2 mahasiswa yg baik hati sy rasa teman2 mungkin juga faham ataw terlalu terbawa emosi... Coba dicerna lagi bahasa pak Suryo Sumpeno apakah mengatakan seluruh mahasiswa atau kalimat diatas tidak menyatu dengan kalimat dibawah... kalau pendapat sy kalimat pak Suryo disini tdklah menyinggung seluruh mahasiswa.. mungkin disini ada mahasiswa yang jurusan hukum.. coba dikaji delim hukumnya dulu... Maaf kalau analisa sy salah..., tulis akun Iskandar.

Namun, tak sedikit pula meminta Sumpeno mengklarifikasi maksud dari Hastag #MahasiswaKampret itu.

Selain itu, ada juga respon warganet yang meminta Sumpeno tak menghina Habib Rizieq Shihab. Entar lantaran ada kata-kata 'Sicabul' di status tersebut.

Jgan kau hina habib Rizieq Shihab, sekali kau hina ku cari rumahmu di slp. Tulis akun atas nama Putra Muhamed Atoilah.

Selain itu, Putra Muhamed Atoilah juga menandakan ke akun Saif E S M, Ghozali untuk memberitahu bahwa ada orang Selatpanjang nuduh Habib Riz-eq ustad cabul. Saif E S M, Ghozali Ki Ono wong Selatpanjang nuduh habib Rizieq ustad cabull. tulis Putra Muhamed Atoilah lagi.

Suryo Sumpeno ketika dikonfirmasi menjelaskan bahwa Hastag #MahasiswaKampret tidak untuk semua mahasiswa di Indonesia. Itu ditujukan kepada beberapa orang pengurus BEM UI yang melakukan kritikan sampai menjatuhkan citra presiden (memberikan kartu kuning, red).

Dijelaskan Sumpeno, Hastag #MahasiswaKampret adalah merupakan satu kesatuan di atas (statusnya). Tidak ada menyangkut orang lain, bahasanya menyatu. Bukan mahasiswa seluruh Indonesia, dikhususkan buat beberapa pengurus BEM UI.

"Kalau murni pergerakan, kritik itu biasa. Kalau sampai begitu (memberikan kartu kuning, red) penjatuhan citra," ujar Sumpeno.

Sumpeno menyampaikan, bahwa apa yang dilakukan Zaadit Taqwa, ada yang menyanjung dan ada pula yang marah. "Itu biasa. Itu namanya demokrasi," ungkap Kader PDI-P yang kemarin pernah ikut Caleg 2014 tersebut.

Kata Suryo Sumpeno lagi, setelah ditelusuri, apa yang dilakukan Zaadit Taqwa semacam pesanan politik. Karena Zaadit yang dianggap mengkritik sampai memalukan Presiden Jokowi itu dikatakannya merupakan Kader PKS.

Suryo Sumpeno juga berharap semuanya memahami kondisi Papua. Lihatlah dulu alam Papua seperti apa. Untuk mengubah keadaan, katanya, tak semudah itu, bim salabim langsung jadi.

"Terimalah kekurangan," pesan Suryo Sumpeno.

Suryo Sumpeno Tak Mau Menjelaskan Maksud 'Sicabul'

Suryo Sumpeno tak mau menjelaskan maksud sicabul yang ia tulis di status akun facebook miliknya. "Hehe, kalau itu artikan saja sendiri," kata Sumpeno di akhir bincang-bincang dengan GoRiau.***