RENGAT - Jika tahun-tahun sebelumnya, pasar ramadhan atau pasar takjil selalu ramai dikunjungi  pembeli, namun berbeda untuk tahun ini. Selain sedang pandemi Covid-19, warga juga sedang mengalami krisis ekonomi karena banyak sektor yang sudah tidak bergerak. Seperti yang terjadi di Indragiri Hulu, Riau. 

''Kami biasanya belanja di pasar dadakan atau pasar takjil Simpang Tugu Patin, kadang ke Kota Rengat, tahun ini semua sepi," kata salah satu warga Rengat, Linda (42) di Rengat, Minggu (10/5/2020).

Hanya ada sejumlah warga saja yang terlihat membeli menu berbuka puasa di sejumlah tempat. Hal ini diduga kuat karena pandemi Covid-19 yang berdampak di berbagai aspek.

Dibandingkan tahun sebelumnya, masyarakat membludak, bahkan lalu lintas macet panjang akibat banyak kendaraan diparkir di sisi jalan di dekat pasar dadakan.

Saat itu ratusan pedagang berjajar di sepanjang lintasan Pematang Reba-Rengat, memadati lokasi Tugu Patin. Begitu juga dengan pasar rakyat Kota Rengat, Air Molek penuh yang penuh dengan pedagang dan warga. ''Terjadi perputaran ekonomi luar biasa. Beda dengan kondisi saat ini,'' sebutnya.

Salah satu pedagang Takjil di Pematang Reba,Eni (40), mengatakan setakat ini dagangan yang dijual tidak pernah habis, justru sering dimakan sendiri seperti kue, minuman ringan karena pembeli sepi, padahal harga sangat terjangkau.

''Berjualan karena tuntutan ekonomi, dengan harapan hasilnya bisa untuk makan sehari-hari, termasuk menyambut Hari Raya,'' ujar Enisedih.

Eni sangat berharap kondisi saat ini bisa segera berlalu karena sangat terasa dan berdampak kepada kehidupan ekonomi rumah tangga.

Namun demikian, Ibu rumah tangga ini juga tetap optimistis walaupun menghadapi situasi seperti ini. Hal ini tidak membuat dirinya berputus asa dan berhenti mencari rezeki halal. Menurutnya, semua rezeki itu sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa, manusia hanya bisa menjalaninya dengan ikhlas. ***