MAKASSAR - Salah satu kekurangan dari pemerintahan saat ini, yakni belum tersampaikan informasi yang penuh kepada masyarakat, khususnya tentang pencapaian dan keberhasilan program-program pemerintah yang dirancang untuk menyejahterakan rakyat Indonesia.

Kepala Staf Rektor Universitas Hasanuddin, Suharman Hamzah, Ph.D, mengatakan bahwa kita harus mengakui bahwa pemerintah dewasa ini telah melaksanakan berbagai program untuk kesejahteraan rakyat, dan juga untuk kepentingan jangka panjang.

"Kita menyadari bahwa masa depan bangsa ini ada di tangan anak-anak muda. Namun, sayangnya, banyak informasi tentang pembangunan yang belum sampai kepada mereka,” kata Suharman, Senin (26/2).

Pada salah satu acara televisi swasta belum lama ini, Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal (purn) Moeldoko menegaskan bahwa kita tidak bisa membangun sebuah negara yang begitu besar seperti seolah membalikkan tangan. Semua memerlukan tahapan konkret, karena itu kita harus lihat data.

"Kemampuan untuk memahami apa yang dikerjakan orang lain itu sangat diperlukan. Karena itu, saya berhadap teman-teman mahasiswa mengundang saya, sehingga kita bisa berbicara dengan jelas, jangan hanya berdebat di ruang kosong," kata Moeldoko.

Menjawab hal tersebut, Universitas Hasanuddin antusias mengundang Kepala Staf Presiden untuk hadir dan menjadi nara sumber dalam acara talk show yang akan mendiskusikan capaian-capaian dan kinerja pemerintah selama tiga tahun pemerintahan Jokowi-JK.

Acara yang rencananya akan berlangsung pada Selasa, 27 Februari 2018 pukul 09.30 -13.00 WITA di Baruga A.P. Pettarani Universitas Hasanuddin ini mengangkat tema: Ruang Diskusi dan Telaah Capaian dan Kinerja Pemerintah Untuk Mempersiapkan Generasi Muda Menuju 2045.

Acara ini terselenggara berkat kerja sama Universitas Hasanuddin dengan Kantor Staf Presiden. Selain Kepala Staf Kepresidenan, terjadwal hadir sebagai narasumber dan diskusan antara lain Rektor Universitas Hasanuddin Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA, Wakil Rektor IV UIN Alauddin Prof. Hamdan Juhannis, MA, Ph.D, Ketua Akademi Ilmuwan Muda Indonesia Prof. Dr. Jamaluddin Jompa, MSc, CEO Goodnews From Indonesia Wahyu Aji, Vokalis Pusakata, Mohammad ‘Is’ Istiqomah Djamad, dan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Kevin Bonaparte.

Duo host Pangeran Siahaan dan Iman Sjafei akan menjadi moderator diskusi yang juga disegarkan dengan penampilan komika Zaka Kribo.

"Kegiatan ini digelar dalam rangka memperkuat komunikasi publik antara pemerintah dan masyarakat, dengan melibatkan segenap unsur masyarakat termasuk LSM, komunitas, dan kalangan professional," kata Deputi II Kepala Staf Kepresidenan Yanuar Nugroho.

Acara ini sekaligus ditujukan untuk membuka ruang diskusi teknokratis dengan publik tentang arah kebijakan pemerintah, yang selama ini dirasa tidak membumi dan sulit dipahami dan dijangkau oleh kalangan non-pemerintah.

"Kami berharap mahasiswa dan civitas akademika dapat berkontribusi langsung dalam mempertajam kebijakan-kebijakan pemerintah untuk menjadi lebih tepat sasaran ke masyarakat yang membutuhkan,” lanjut Yanuar Nugroho.

Sesuai namanya, ruang diskusi akan memberikan porsi lebih banyak pada peserta diskusi serta para penanggap untuk dapat memberikan masukan perihal kebijakan-kebijakan pemerintah di bawah kepemimpinan Jokowi-JK. Suasana interaktif yang dibangun tersebut dimaksudkan agar capaian pemerintah dapat dicerna semakin banyak orang, terutama para milenial yang menjadi sasaran utama kegiatan ini.

Adapun tujuan utama diselenggarakan diskusi ini adalah untuk menjawab pertanyaan atas kesiapan dan antisipasi pemerintah dalam menghadapi tantangan serta peluang di tahun 2045. Termasuk didalam diskusi tersebut, kaitan fokus pemerintah pada kebijakan pemerataan yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia dengan rencana antisipasi peluang dan tantangan di tahun 2045.

Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan diskusi terbatas yang diselenggarakan KSP bersama Universitas Hasanuddin dan Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) pada Rabu, 28 Februari 2018.

Dalam pertemuan tersebut, para ahli dari KSP, Unhas, dan ALMI akan membahas berbagai topik seputar reformasi birokrasi, anti-korupsi, reforma agraria, pertanian, perhutanan sosial, dana desa, bantuan sosial dan kemaritiman. ***