TELUKKUANTAN - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Telukkuantan saat ini overload. Idealnya, Lapas Telukkuantan hanya untuk 56 orang warga binaan.

"Kalau sekarang, jumlah warga binaan sebanyak 368 orang. Overload-nya 650 persen lebih," ujar Kepala Lapas Telukkuantan Yurdani melalui Kepala Pengamanan Lapas, Aldino, Rabu (17/2/2021) di Telukkuantan.

Dikatakan Aldino, pihaknya sudah mengajukan permohonan kepada Kemenkumham untuk pembangunan Lapas yang baru di tanah yang dihibahkan Pemkab Kuansing.

"Tim dari pusat sudah turun untuk melihat lokasi yang dihibahkan Pemkab Kuansing tersebut. Hanya saja, lokasi tidak mendukung. Ini berkaitan dengan kondisi lahan yang melengkung seperti kuali. Bisa dibangun, tapi biaya sangat besar ditambah lagi ada tanah masyarakat di belakangnya," terang Aldino.

Karena lahan tersebut tidak dimungkinkan, maka Lapas Telukkuantan mengusulkan pembangunan Lapas dua tingkat.

"Bangunan ini yang akan kita revitalisasi, dibangun dua tingkat. Rencananya, dalam waktu dekat akan kita sampaikan ke Kanwil Kemenkumham Riau," ujar Aldino.

Bangunan dua lantai tersebut nantinya berkapasitas 100 orang napi. Karena itu, Aldino sangat berharap pembangunannya bisa terealisasi.

Terkait penghuni, Lapas Telukkuantan didominasi oleh narapidana narkoba. Dari 368 orang, 71,4 persen atau 263 orang merupakan napi narkoba.

Walaupun didominasi napi narkoba, Lapas Telukkuantan bersih dari barang haram tersebut. Bahkan, BNNK telah melakukan penggeledahan Lapas Telukkuantan dengan hasil clean and clear.

Menurut Aldino, tidak ada strategi khusus dalam menangani peredaran narkoba di Lapas Telukkuantan.

"Sebetulnya hanya meneruskan keberhasilan pimpinan terdahulu. Lapas ini kecil, sehingga lebih muda mengawasi setiap warga binaan," ujar Aldino.***