SIAK SRI INDRAPURA - Riau termasuk daerah rawan terhadap kebakaran hutan dan lahan. Namun selama  tiga tahun terakhir, kabut asap tidak lagi menyelimuti awan Riau. Artinya ada upaya dari semua pihak di Riau simpatik terhadap alam.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI Letjen TNI Doni Monardo sebut kehadiranya di Riau atas instruksi presiden Joko Widodo, dalam rangka pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau. 

"Kita bisa menghemat uang negara mana kala jika kita mencegah, karena kalau sudah terjadi kebakaran biaya pemadamannya pasti akan lebih besar,"kata Doni Monardo di Balai Serindit kediaman gubernur Riau kamis malam, (7/2/2019).

Kebakaran hutan pada tahun 2015 lalu, menjadi pelajaran bagi kita semua, negara dirugikan lebih 220 triliun rupiah. Sehinga kehadirannya di Riau menyampaikan pesan kepada seluruh pemangku kepentingan di bumi lancang kuning, lebih baik mencegah dari pada terlanjur terjadi. 

"Kita tidak mau disebut lagi sebagai daerah pengekspor asap oleh negara tetangga, malu kita, kita diangap tidak bisa menjaga lingkungan," tegasnya. 

Langkah yang tepat mencegah karhutla mengedukasi masyarakat tentang bahaya karhutla, melalui pendekatan tokoh adat, agama, masyarakat para ulama, pastor, pendeta menyampiakan pesan kepada jamaahnya agar pentingnya menjaga alam. 

"Melalui pendekatan dengan tokoh agama, tokoh, adat, tokoh masyarakat dan para ulamah harapan saya melalui kutbah bisa mengingatkan umat agar menjaga alam, kalau kita menjaga alam, alam akan menjaga kita,"pesannya. 

Terjadinya pengurangan angka temuan hot spot (titik api) diriau pada 2016, 2017 dan 2018 patut disyukuri ini berkat kerja keras BPBD semua daerah, dan aparat TNI dan Polri  bersama-sama terlibat langsung dalam upaya pemadan api ini tetap dipertahankan pada tahun 2019.

Sementara itu Sekretaris Daerah kabupaten Siak Tengku Said Hamzah usai acara saat di temui mengatakan, kehadiran kepala BNPB di Riau membawa pesan presiden pertama mewaspadai musim kemarau yang datang lebih awal, pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Persiapan mengatasi karhutla harus segera dimulai, jangan nunggu kebakaran dulu. 

"Kita sangat menyambut baik pesan yang disampaikan pak Doni, dalam mengatasi karhutla. Upaya kita dalam mencegah karhutla dengan cara melibatkan masyarakat sadar peduli kebakaran, menjaga lahan gambut agar tetap basah dengan cara melakukan sekat kanal. Alhamdulillah, ini terbukti tiga tahun terakhir titik api di Siak hanya sedikit yang terpantau,"ungkanya. 

Upaya menjaga kahutla, pemkab Siak telah bekerjasama dengan semua pihak memberikan peralatan pemadam kebakaran kepada masyarakat peduli api. Serta upaya memberikan pemahaman karhutla kepada seluruh lapisan masyarakat.

"Untuk mencegah karhutla kita sudah bekerjasama kepada semua pihak, baik bersama prusahaan, masyarakat, pihak kepolisian dan TNI, serta memberikan peralatan pemadam kebakaran kepada setiap kampung,"harapnya.

Tengku Said Hamzah menghimbau kepada semua masyarakat kabupaten Siak, saat ini sudah musim kemarau, masyarakat dan perusahaan agar waspada terhadap kebakaran hutan dan lahan. Mari mencegah sebelum terbakar karena dampak dari karhutla yang di timbulkan cukup besar. 

Merupakan kebahagiaan beberapa tahun terhakir Riau khususnya terhindar dari kabut asap. ***