PEKANBARU, GORIAU.COM - Menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Jawa Barat 2016 mendatang, Pengprov Persatuan Sepaktakraw Indonesia (PSTI) Riau akan meningkatkan intensitas latihan atlet dengan program berjenjang mulai 2014 mendatang. Mulai dari pelaksanaan kejurda hingga kualifikasi pada Porwil 2015.

Hal ini dimaksudkan agar persiapan terkait program latihan yang diterapkan bisa berjalan seimbang dan meningkat. Kejurda merupakan langkah awal dalam perekrutan bibit-bibit atlet yang siap pakai nantinya yang kemudian dibuktikan pada tingkat selanjutnya, yakni kejurnas.

"Kita berusaha bagaimana program latihan yang diterapkan kepada atlet berjalan tanpa ada rentang pemisahan. Artinya jika ingin memperbaiki diri pada PON mendatang, debit latihan kita harus ditingkatkan lagi," kata Sekretaris Umum Pengprov PSTI Riau, Yusmedi saat berbincang-bincang dengan GoRiau.com.

Sepaktakraw menjadi salah satu cabang yang gagal menyumbangkan medali emas untuk Kontingen Riau pada PON XVIII 2012 lalu. Sementara Florenchia cs masuk dalam daftar cabang yang diandalkan merengkuh juara. "Kita tidak ingin mengulangi kegagalan tersebut," ulang Yusmedi.

Program berjenjang yang dimaksud adalah memantau perkembangan atlet setiap iven yang berlangsung, mulai dari kejurda, kejurnas dengan berbagai iven, seperti tingkat senior, junior, Kartini Cup dan lainnya serta kualifikasi PON melalui Porwil pada 2015.

"Untuk merebut tiket ke PON, cabang sepaktakraw harus lolos dulu dari Porwil, jika itu tercapai, fokus utama sudah bisa diarahkan ke persiapan PON seratus persen," tutur Yusmedi.(tri)